Wahai ibu, ingatlah pesan berharga yang disampaikan oleh Al-Hafizh Ibnul Jauzi rahimahullah:
“Barang siapa yang dikaruniai seorang anak, maka hendaklah ia mendidiknya. Ketika anak memasuki usia lima tahun, mulailah mengajarinya ilmu, karena hafalan di masa kecil bagaikan ukiran di atas batu.”
Tugas seorang ibu adalah menanamkan ilmu dan akhlak pada jiwa anak, ibarat seorang petani yang dengan penuh kesabaran menanam benih, merawatnya dengan telaten, hingga pohon itu tumbuh kokoh. Jika akarnya kuat, pohon tersebut akan tetap tegak meskipun diterpa badai. Begitu pula anak-anak, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang kokoh dan teguh apabila dididik dengan ilmu yang benar dan akhlak yang mulia.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan anak-anak kita tumbuh dengan baik, seperti bunga yang mekar indah, jauh dari ketergantungan pada gadget:
- Waktu adalah Matahari yang Membimbing
Anak-anak memerlukan bimbingan, seperti bunga yang membutuhkan matahari untuk tumbuh menuju cahaya. Tentukan batasan waktu penggunaan gadget dengan tegas. Menurut para ahli, seperti American Academy of Pediatrics (AAP), anak di bawah usia dua tahun sebaiknya tidak menggunakan layar sama sekali, kecuali untuk kegiatan sosial, seperti video call. Untuk anak usia 2 hingga 5 tahun, waktu penggunaan layar sebaiknya dibatasi maksimal satu jam per hari, dengan memilih konten yang edukatif dan mendukung perkembangan mereka.
Dalam hal ini, penting juga untuk mengingat pesan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
Masa kecil adalah masa yang penuh potensi, yang harus dimanfaatkan dengan baik untuk belajar, bermain, dan berinteraksi dengan dunia nyata, bukan hanya layar digital.
- Bangun Dunia yang Penuh Warna Tanpa Layar
Buatlah kehidupan anak menjadi seperti kanvas yang dipenuhi warna dari berbagai kegiatan menyenangkan. Gadget sering menjadi pelarian karena kurangnya aktivitas lain. Kenalkan mereka pada permainan fisik seperti berlari, melompat, atau permainan tradisional. Aktivitas seperti menggambar, membangun balok, atau membaca cerita bersama akan menjadi hujan kreativitas yang menyuburkan imajinasi mereka.
- Berikan Mainan yang Membuka Gerbang Imajinasi
Mainan yang mendidik ibarat kunci kecil yang membuka pintu ke dunia penuh petualangan. Puzzle, balok, boneka, atau mainan peran tidak hanya menghibur, tetapi juga membangun kreativitas dan kemampuan motorik halus anak. Mainan-mainan ini menjadi benih yang menumbuhkan kecerdasan tanpa perlu bergantung pada layar.