PADANG, HARIANHALUAN.ID- Gorengan sering kali menjadi pilihan takjil yang populer saat berbuka puasa. Namun, ahli gizi dan kesehatan menyarankan agar gorengan tidak menjadi pilihan utama untuk takjil.
Ada beberapa alasan mengapa hal ini disarankan. Dilansir dari Laman Halodoc, gorengan mengandung lemak jenuh yang tinggi, terutama jika digoreng menggunakan minyak yang sudah digunakan berkali-kali.
Lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan kolesterol jika dikonsumsi berlebihan.
Kedua, gorengan memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi, yang bisa menyebabkan rasa kenyang cepat tetapi tidak memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh setelah berpuasa seharian. Hal ini bisa mengarah pada penambahan berat badan yang tidak sehat jika dikonsumsi secara rutin.
Selain itu, gorengan cenderung mengandung bahan tambahan seperti pengawet atau pewarna yang tidak sehat, yang bisa berdampak buruk bagi tubuh dalam jangka panjang.
Sebagai alternatif, dianjurkan untuk memilih takjil yang lebih sehat, seperti buah-buahan segar, kurma, atau hidangan yang kaya akan serat dan vitamin.
Takjil yang mengandung banyak air dan sedikit lemak lebih baik untuk membantu tubuh menghidrasi dan mendapatkan energi yang dibutuhkan tanpa membebani sistem pencernaan. (*)