PADANG, HARIANHALUAN.ID- Rasa insecure sering kali menjadi tembok tinggi yang menghalangi seseorang untuk mengenali dirinya sendiri. Akibatnya, ia terjebak dalam ketidakpercayaan terhadap kemampuannya. Tembok itu sejatinya harus diruntuhkan, dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mulai mencari tahu serta memahami potensi yang dimiliki.
Begitulah Fichrom Septiansyah, seorang remaja yang akhirnya bisa mengubah persepsi dan menikmati peran sebagai seseorang yang ikut serta mempromosikan budaya dan keberagaman yang ada di Ranah Minang. Ketertarikannya kepada dunia pariwisata awalnya hanya sebatas angan-angan saja karena merasa minder dan tidak akan mampu menjadi seperti model lain yang sudah berkecimpung lama di dunia tersebut.
“Awalnya, saya merasa ragu dan memiliki rasa insecure yang sangat besar karena melihat orang-orang yang terpilih adalah orang-orang yang hebat, memiliki wawasan yang luas, mempunyai bakat, berperilaku yang baik, dan juga fisik yang menarik. Namun saya terus berusaha dan meyakinkan bahwa saya juga pasti bisa dan keberuntungan juga mungkin akan berpihak kepada saya,” kata Fichrom.
Ketertarikannya terhadap dunia pariwisata, duta wisata, hingga Putera Kampus Sumatera Barat berawal dari kecintaannya terhadap budaya dan keberagaman yang dimiliki Sumatera Barat. Ia merasa bahwa pariwisata bergandengan erat dengan pendidikan, bukan hanya tentang destinasi, tetapi juga tentang cerita, sejarah, dan bagaimana ia sebagai generasi muda dapat memperkenalkannya ke masyarakat luas.
“Setelah berhasil terlibat, semakin lama saya semakin menikmati peran dalam mempromosikan wisata dan budaya daerah serta promosi dalam bidang pendidikan. Setiap kali terlibat dalam kegiatan seperti ini, ada rasa bangga dan kebahagiaan tersendiri ketika bisa menginspirasi orang lain, berperan dalam kehidupan masyarakat, serta memperkenalkan keindahan daerah, almamater, dan tanah kelahiran saya, Sumatera Barat,” tuturnya.
Menjadi Putra Kampus Sumatera Barat dengan membawa nama Universitas Sumatera Barat (Unisbar) merupakan sebuah kebanggaan baginya. Mengharumkan nama kampus merupakan wujud nyata bahwa apapun yang ia usahakan dengan sungguh-sungguh, maka hasilnya akan setara dengan usaha tersebut.
Selain aktif dalam kegiatan sosial dan promosi wisata, ia juga aktif sebagai ketua dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Unisbar. Selain itu, ia juga berperan sebagai penari, disibukkan dengan bekerja freelance sebagai model foto shoot dan pembuatan konten promosi, serta sebagai editor dalam photography dan videography.
“Saya juga pernah mengikuti program Kampus Mengajar angkatan ke VIII oleh kemendikbud ristek untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa pada sekolah penempatan selama satu semester,” ujarnya.
Setelah menemukan semangat juang dalam dirinya untuk terus maju dan tidak dikalahkan oleh rasa minder, remaja kelahiran Bukittinggi ini tak tanggung-tanggung meraih berbagai macam penghargaan dan prestasi.
Hal itu bermula pada tahun 2022, ia meraih juara I lomba video kreatif forikan Kota Pariaman, tergabung dalam komunitas Cik Ajo Duta Wisata Kota Pariaman pada tahun 2023 hingga dinobatkan sebagai Ajo The Best Video Tourism Ambassador Challenge Kota Pariaman pada tahun yang sama.
Pada tahun 2024, ia mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi Unisbar 2024, meraih juara II dalam ajang Pertamina Content Creator War Sumbar, menjadi Cik Ajo Duta Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Padang Pariaman, menjadi runner-up II Putra Kampus Sumatera Barat pada tahun yang sama hingga dinobatkan menjadi Duta Pariwisata Sumatera Barat pada tahun 2025.
Baginya, seluruh pencapaian yang sudah ia raih tak pernah luput dari peran seorang ayah. Baginya, ayah adalah motivator terbaik sepanjang perjalanan karirnya. Sosok ayah lah yang sudah mengajarkan arti berjuang, peduli dengan sesama dan makna pantang menyerah sejak ia masih duduk di bangku sekolah.
Fichrom berharap bisa terus berkontribusi dalam dunia pariwisata dan dunia pendidikan, baik sebagai duta maupun dalam peran yang lebih luas di masa depan. Ia ingin membawa nama Sumatera Barat lebih dikenal di tingkat nasional bahkan internasional, serta menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai budaya dan pariwisata lokal. (*)