HARIANHALUAN.ID – Banyak pertanyaan yang timbul dikepala masyarakat. Sebaiknya membeli emas waktu harga naik atau turun? Ini Kata Pegadaian!.
Deputi Bisnis Pegadaian atau Pemimpin Area Pegadaian Padang, Heru Susanto menjelaskan kapan waktu yang tepat untuk membeli emas.
“Ada dua hal yang diperhatikan. Pertama, ada uang pasti (tiap bulan) atau ada uang pas-pasan,” ucapnya.
Kalau punya uang pasti tiap bulan, masyarakat bisa membeli masa depan dengan menyicil saat ini.
Namun ketika masyarakat punya uang dingin/simpanan pas-pasan, misalkan punya Rp100 ribu disarankan langsung masukan saja menjadi tabungan emas untuk dikonversikan dalam jumlah gram.
Heru menegaskan ketika masyarakat ingin berinvestasi emas, jangan liat naik turunnya saja, karena ini investasi jangka panjang. Saat 2-5 tahun mendatang, akan sangat datang terasa manfaatnya. Khususnya buat anak. Dalam jangka waktu pendidikan anak, harganya akan meningkat.
Kemudian ia menyarankan agar membeli saat punya uang.
“Segera masukkan ketika ada uang. Begitu ada uang pasti itu pakai cicilan, kalau adanya uang pas-pasan langsung masukan saja. Tanamkan bahwa investasi emas untuk menjaga nilai,” paparnya.
Ia juga menyebut beberapa kondisi yang mempengaruhi harga emas
“Beberapa kondisi yang mempengaruhi harga emas. Mulai dari mengikuti harga dunia, harga dollar hingga kondisi ekonomi global dunia juga turut berpengaruh,” ucapnya.
Menurutnya menabung emas sama artinya dengan membeli masa depan dengan harga masa kini.
“Ketika membeli emas artinya kita menjaga nilai uang kita di masa mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Kanwil II Pekanbaru, Eko Suprianto menilai kebanyakan masyarakat Indonesia, saat harga naik takut ketinggalan jadi ikut beli. Saat harga turun, malah jadi takut atau bahkan menunggu harga turun lagi, sehingga akhirnya tidak jadi beli.
“Yang paling tepat belilah emas ketika ada uangnya,” tuturnya.
Sebagai investasi yang tahan inflasi dan likuiditasnya tinggi, emas dinilai mampu menjaga nilai uang dalam jangka panjang. Sifatnya sebagai aset aman (safe haven) menjadi pilihan terutama saat kondisi ekonomi atau geopolitik tidak menentu.
Pegadaian juga selalu meningkatkan literasi dan edukasi pada masyarakat bahwa menabung itu disisihkan didepan.
“Kalau buat nabung, jangan hanya ketika ada lebihnya. Uang itu untuk diinvestasikan dulu, sisanya dihabiskan konsumtif,” pungkasnya.
Selain itu, pemilihan cara menabung emas juga dapat dilihat dari karakter nasabah. Ada yang disiplin, ada yang tidak disiplin.
“Makanya dibuat ada cicil emas, ada tabungan emas. Orang yang disiplin bisa menyisihkan, bagus pakai tabungan emas. Sebab dia bisa menabung secara sukarela bukan dipaksa. Sedangkan yang tidak disiplin, bisa pakai cicilan emas. Sebab melatih bahwa mau tidak mau harus dibayar. Secara tidak langsung dengan mencicil emas, orang tersebut akan dipaksa menabung.m. Untuk mendisiplinkan orangnya dengan disiplin menyisihkan cicil emas. Kalau yang disiplin pilih bisa tabungan emas,” tuturnya. (h/yes)