HARIANHALUAN.ID- Meski berasal dari kisah mitologi ribuan tahun silam, nama Aphrodite masih bergema di dunia modern. Dikenal sebagai Dewi Cinta dan Kecantikan dalam mitologi Yunani, sosok ini tetap relevan dan sering dijadikan simbol dalam seni, budaya pop, psikologi, bahkan industri kecantikan.
Aphrodite adalah personifikasi dari hasrat, cinta romantis, dan daya tarik yang memikat. Dalam kisah mitologi, ia lahir dari buih laut dan dianggap sebagai makhluk paling memesona di antara para dewa.
Namun, lebih dari sekadar dewi yang cantik, Aphrodite merepresentasikan kekuatan cinta sebagai unsur yang membentuk hubungan antar manusia dan mempengaruhi berbagai keputusan dalam kehidupan.
Di era modern, konsep tentang cinta dan keindahan terus mengalami interpretasi ulang. Banyak seniman, penulis, dan pembuat film yang terinspirasi dari sosok Aphrodite.
Ia muncul dalam lukisan-lukisan klasik seperti The Birth of Venus karya Botticelli, hingga karakter fiksi dalam film dan novel yang mengusung tema kecantikan dan cinta.
Tak hanya di ranah seni, simbolisme Aphrodite juga digunakan dalam psikologi populer. Sebagian besar teori tentang hubungan asmara dan kepribadian feminin kerap merujuk pada arketipe dewi-dewi, termasuk Aphrodite, untuk menjelaskan dinamika emosi dan relasi sosial.
Daya pikatnya pun terlihat dalam dunia fashion dan kecantikan. Nama Aphrodite digunakan sebagai merek, tema kampanye, hingga judul parfum dan lini kosmetik, menggambarkan daya tarik yang abadi dan glamor.