Hal serupa diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Yudi Indra Syani. Menurutnya, dirinya awalnya tidak menyangka bakal jadi peraga busana (model). Apalagi tampil di hadapan seluruh istri wali kota.
“Yang membuat agak percaya diri adalah apapun kesalahan dalam penampilan nantinya di atas panggung adalah wajar karena memang bukan profesi. Pasti semua orang maklum, itu saja modalnya jadi model dadakan,” ujar Kadishub.
Seluruh “model dadakan” itu mengenakan pakaian dengan model berbeda. Ada yang mengenakan songket, batik tanah liek, kajang padati, dan lainnya. Pada umumnya pakaian yang ditampilkan merupakan khas Minangkabau.
“Senang juga tampil di atas catwalk, apalagi di tengah momen sedang hangat-hangatnya ‘Citayam Fashion Week’,” ungkap Kepala Disnakerin Dian Fakhri.
Kesan lain juga disampaikan Asisten III Corri Saidan. Dirinya mengaku tidak pernah bermimpi dan membayangkan bisa tampil menjadi model. Namun begitu, dengan kemampuan yang terbatas karena memang tidak model, akhirnya bisa ikut berpartisipasi.
“Dengan ikut ‘Ladies Program’, saya jadi ikut mendukung UMKM dan mempromosikan hasil karya para desainer, sekaligus juga mendukung program Bangga Buatan Indonesia (BBI),” sebut Asisten III Setdako Padang itu. (*)