Stoikisme Adalah, Berikut Penjelasan dan Contohnya

ilustrasi (pexels.com)

HARIANHALUAN.ID – Stoikisme adalah filsafat kuno yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh banyak orang dan sudah ada sejak lama. Stoikisme merupakan filosofi yang mengajarkan menjaga pikiran tetap tenang dan rasional, membantu memahami apa yang dapat dikendalikan, dan tidak khawatir dengan yang tidak dapat dikendalikan.

Arti stoikisme secara keseluruhan sebenarnya lebih rumit. Sebab filosofi ini mencakup segala hal mulai dari metafisika, astronomi, hingga tata bahasa. Prinsip utamanya yaitu berdasar pada keyakinan kita yang tidak bereaksi terdapat peristiwa. Akan tetapi bereaksi terhadap penilaian kita sendiri tentang peristiwa itu.

Penilaian tersebut juga bergantung pada bagaimana cara kita sendiri dalam memaknainya. Stoikisme juga menyarankan tidak perlu khawatir mengenai berbagai hal yang berada di luar kendal kita. Sebab berbagai hal dalam hidup terbagi menjadi dua yaitu hal dalam kendali kita dan juga hal-hal yang tidak dalam kendali kita.

Contoh Stoikisme Adalah

Filosofi stoikisme merupakan salah satu disiplin ilmu yang paling populer di Barat. Banyak yang menerapkannya dalam keseharian untuk mendapatkan kehidupan yang baik. Mulai dari orang miskin maupun kaya, orang biasa maupun orang kuat. Stoikisme mulai dipopulerkan kembali pada sekitar tahun 1970-an.

Aliran filsafat stoikisme sendiri bermula sekitar 300 tahun sebelum Masehi. Pendirinya yaitu pedagang Venesia bernama Zeno yang terdampar di Athena karena kapalnya karam. Suatu hari ia mengunjungi toko buku dan menemukan buku filsafat yang menarik, kemudian ia mempelajari filsafat dan mengajar filosofinya sendiri.

Filsafat tersebut dulu disebut sebagai Zenonisme yang kemudian dikenal sebagai Stoikisme. Contoh stoikisme dalam kehidupan keseharian sebenarnya sangatlah beragam. Berikut akan kita bahas beberapa contoh stoikisme berdasarkan blog A Stoic Minimalist:

Jangan Menggantungkan Kebahagiaan pada Orang lain

Contoh pertama yaitu tidak menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Kebanyakan hal yang kita lakukan berasal dari kebutuhan dasar agar diterima dan disukai oleh banyak orang. Kita membeli barang mewah yang tidak kita butuhkan hanya untuk mengesankan orang lain. Hal tersebut masih dianggap benar padahal salah.

Fokus pada Hal yang Bisa Kita Kendalikan

Kebanyakan hal yang terjadi dalam kehidupan kita tidak tidak berada dalam kendali kita sendiri. Hal tersebut merupakan kenyataan yang harus kita terima. Karena itu hal yang bisa kita lakukan yaitu hanya dengan berfokus pada berbagai hal yang bisa kita kendalikan sendiri.

Tidak Menyia-nyiakan Waktu

Para kaum stoa, menganggap bahwa waktu adalah aset atau harta yang terbesar. Waktu yang sudah kita lewat tidak akan pernah bisa kita dapatkan kembali. Berbeda dengan harta benda yang hilang dan kita masih bisa mencarinya kembali. Oleh karena itu, contoh lain dari stoikisme adalah tidak boleh menyia-nyiakan waktu.

Menuangkan Pikiran ke dalam Tulisan

Salah satu cara yang paling mudah dan efektif dalam menuangkan pikiran yaitu dengan cara menulisnya. Menuliskan pikiran menuai hal yang sangat bermanfaat karena bisa meningkatkan kreatifitas, rasa syukur sekaligus sebagai terapi. Selain itu, menulis juga akan membuat pikiran serta perasaan kita menjadi lebih jelas lagi.

Membayangkan Kemungkinan Terburuk

Membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi bisa menjadi langkah untuk menghindari kegagalan dan memastikan hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi. Sebab dengan memikirkan kemungkinan terburuk, maka kita juga akan memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya hingga cara mengatasi situasi buruk tersebut.

Itulah beberapa contoh dari stoikisme dalam kehidupan sehari-hari. Nah, jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang stoikisme dan gaya hidup lainnya, maka Anda bisa mengunjungi blog A Stoic Minimalist.

Exit mobile version