HARIANHALUAN.ID- Senin, (16/9/2024), tepat 12 Rabiul Awal 1445 H, merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad saw atau yang lebih dikenal Maulid Nabi. Peringatan Maulid Nabi menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk merefleksikan nilai-nilai kehidupan Nabi Muhammad yang penuh kasih sayang, kesederhanaan, dan pengabdian kepada Allah Swt.
Terdapat beberapa dalil syar’i peringatan Maulid dari Al-Qur’an dan Hadits. Di antaranya adalah firman Allah dalam QS Yunus ayat 58, yang berbunyi:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Qul bifaḍlillāhi wa biraḥmatihi fa-bidhālika falyafraḥū huwa khayrun mimmā yajmaʿūn
Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad saw) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira. (QS.Yunus: 58)
Apa Saja yang Dilakukan saat Maulid Nabi?
Dilansir dari detuk.com, Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan sejumlah amalan yang dilakukan saat Maulid Nabi.
Membaca Selawat kepada Nabi Amalan Maulid Nabi lainnya adalah memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim)
Selawat merupakan bentuk penghormatan dan kecintaan umat Islam kepada Nabi saw, serta cara untuk mendapatkan syafaat di akhirat kelak. Membaca sholawat saat Maulid Nabi menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan para ulama.
Membaca Sirah dan Kisah Nabi
Salah satu amalan yang dianjurkan saat Maulid Nabi adalah membaca sirah atau kisah hidup Nabi Muhammad saw. Dalam sirah tersebut, umat Islam dapat mengenang kehidupan Rasulullah saw,bagaimana beliau membawa perubahan besar dalam perada