Menaker Sebut Alumni Unand harus Punya Kontribusi pada Permasalahan Ketenagakerjaan

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Ikatan Alumni (IKA) Unand menggelar silaturahmi alumni dan dialog nasional dengan tema prospek pertumbuhan ekonomi nasional di masa pemerintahan presiden baru, di salah satu hotel di Kota Padang, Sabtu (11/1/2025).

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Prof. Yassierli menjadi pembicara utama. Ia menyampaikan pentingnya peran alumni Unand dalam memberikan solusi terhadap tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.

“Universitas Andalas adalah salah satu kontributor utama pembangunan di Sumatera Barat. Saya mengajak para alumni Unand untuk turut aktif berkontribusi menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan, baik di tingkat daerah maupun nasional,” ujar Yassierli, yang juga merupakan putra asli Ranah Minang.

Yassierli menyoroti perlunya penguatan inkubator wirausaha sebagai salah satu solusi inovatif dalam menciptakan lapangan kerja. Menurutnya, inkubator tersebut dapat menjadi wadah bagi mahasiswa dan alumni untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang relevan dengan kebutuhan pasar.

“Inkubator wirausaha ini sangat diperlukan untuk menangkap ide-ide yang lahir dari kampus. Dengan kolaborasi antara kampus dan alumni, kita bisa membangun startup yang mampu menciptakan peluang kerja baru,” katanya.

Menaker juga menyinggung tantangan besar dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Indonesia. Menurutnya, produktivitas adalah kemampuan menghasilkan sesuatu yang bernilai, dan kunci untuk mencapainya ada pada teknologi serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“Kuncinya ada di teknologi dan SDM. Kampus dan alumni perlu berperan aktif dalam mendorong inovasi dan meningkatkan kapasitas SDM untuk menghadapi era digital,” ungkap Yassierli.

Kolaborasi dan Asta Cita Presiden RIDalam kesempatan itu, Yassierli juga mengingatkan pentingnya kerja sama antara pemerintah, kampus, dan alumni untuk menangani isu-isu ketenagakerjaan, termasuk pengangguran.

Ia menyebutkan bahwa meskipun isu ini bukan sepenuhnya tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan, penyelesaiannya memerlukan sinergi dari berbagai pihak.

Menutup pidatonya, Yassierli turut menyampaikan poin penting dari Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto. Ia menyoroti kata kunci fokus sebagai landasan dalam menentukan kebijakan yang terarah dan efektif.

“Program Presiden memiliki satu kata kunci, yaitu fokus. Dengan kebijakan yang terfokus, kita bisa mencapai hasil yang optimal untuk membangun SDM unggul dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Acara ini dihadiri oleh ratusan alumni Unand dari berbagai angkatan, yang antusias berdiskusi dan memberikan masukan terkait isu ketenagakerjaan serta prospek pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan baru. (*)

Exit mobile version