Operasi Modifikasi Cuaca Kalbar
Berdasarkan laporan BMKG, titik kritis hujan di Kalimantan Barat diperkirakan terjadi pada 29-30 Januari 2025. Atas petunjuk Menko PMK, BNPB melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Kalimantan Barat guna mengalihkan sebaran turunnya hujan. OMC Kalimantan Barat dilaksanakan selama dua hari yaitu pada 29-30 Januari 2025.
Pada Kamis (30/1) Kepala BNPB meninjau Pos Operasi Modifikasi Cuaca yang berada di Lapangan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak.
Suharyanto memastikan, OMC berjalan sesuai rencana dan mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
Hingga Kamis (30/1) tim OMC Kalimantan Barat telah melakukan penerbangan sebanyak tiga sorti dengan total jam terbang 7 jam 10 menit. Bahan semai berupa Natrium Clorida (NaCl) yang disemai di atas perairan barat dan utara Kalimantan Barat sebanyak 3.000 kg.
Analisis operasi modifikasi cuaca Kalbar menunjukkan distribusi spasial curah hujan aktual menunjukan terjadi penurunan intensitas hujan dari hasil prediksi setelah dilakukan OMC. Curah hujan aktual dengan intensitas lebat hanya terjadi di sebagian kecil wilayah Timur kalimantan Barat. Sehingga, hasil OMC mengurangi kejadian hujan lebat sebagai mitigasi terjadinya bencana hidrometeorologi di Kalimantan Barat.
Belajar dari Sintang
Di akhir paparannya, Suharyanto mengajak seluruh organisasi perangkat daerah se Provinsi Kalimantan Barat untuk belajar dari pengalaman Sintang. Pasalnya, Kabupaten Sintang merupakan daerah langganan banjir di Provinsi Kalimantan Barat yang menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Hingga puncaknya pada tahun 2022, banjir besar melanda Kabupaten Sintang. Pasca banjir tersebut, pemerintah daerah setempat serius melakukan pembenahan dalam penanggulangan bencana khususnya mitigasi banjir.