Hari Ini, Prabowo Bakal Kunjungan Senyap Cek Kesehatan Gratis

JAKARTA, HARIANHALUAN.ID- Cek kesehatan gratis yang telah diputuskan Presiden RI Prabowo Subianto akan resmi berjalan secara nasional pada Senin, 10 Februari 2025.

Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Adita Irawati usai peluncuran cek kesehatan gratis nasional di Jakarta pada Jumat (7/2) lalu menyebut Presiden Prabowo lebih memilih turun langsung ke lapangan tanpa seremoni untuk memastikan jalannya program tersebut.

Dia tak menjelaskan lokasi yang akan dicek Prabowo, hanya menyebut pihaknya mempersiapkan 10 titik untuk ditinjau. “Yang jelas nanti kami sudah siapkan ada sekitar 10 titik untuk ditinjau, tapi kalau dilihat dari yang beberapa pengalaman Program Hasil Terbaik Cepat kemarin, Pak Presiden ini sepertinya lebih memilih untuk melakukan kunjungan senyap. Jadi tidak ada seremoni,” katanya.

Ia menambahkan, jadwal dan lokasi kunjungan akan diumumkan pada Senin (10/2), termasuk undangan bagi wartawan yang ingin meliput. Adita mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selaku penyelenggara program telah mempersiapkan sejumlah opsi untuk akses masyarakat, antara lain via Aplikasi Satu Sehat dan pesan WhatsApp.

Pemerintah pusat juga menekankan agar bisa juga memfasilitasi akses layanan kepada masyarakat di daerah yang berkategori blank spot alias belum memiliki jaringan telekomunikasi.

“Kata kuncinya, ini harus memberi manfaat dan tidak menyulitkan dalam pelaksanaannya,” kata Adita.

Program cek kesehatan gratis itu mencakup seluruh masyarakat Indonesia, baik di kota besar maupun di daerah terpencil, memastikan setiap warga negara Indonesia memiliki akses yang sama terhadap pemeriksaan kesehatan.

Setiap warga negara yang berulang tahun akan menerima voucher cek kesehatan gratis yang dapat diklaim sesuai dengan tanggal ulang tahun mereka, dengan masa berlaku hingga 30 hari setelahnya.

Kementerian Kesehatan mengatakan program Cek Kesehatan Gratis yang dimulai awal pekan depan menjadi program kesehatan dengan target terbesar sepanjang sejarah RI, yakni 280 juta orang.

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Maria Endang Sumiwi pada Jumat lalu mengatakan program itu adalah untuk mencegah dan menangani risiko penyakit penyebab kematian terbesar di tiap siklus hidup.

“Jadi dari bayi, balita, remaja, dewasa sampai lansia, penyebab kematian utamanya itu apa saja sudah kita petakan dan respon untuk menurunkan penyebab-penyebab kematian ini,” kata Endang. (*)

Exit mobile version