Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak Banjir Bandang Cisarua

KABUPATEN BOGOR, HARIANHALUAN.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3).

Bersama wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, Kepala BNPB tiba di titik pertama yang menjadi lokasi terdampak paling parah pada sekitar pukul 15.00 WIB setelah sebelumnya melakukan rapat koordinasi penanganan darurat bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor.

Keduanya menyusuri gang sempit untuk mencapai lokasi dan melihat permukiman penduduk di bantaran sungai yang mengalami kerusakan karena terjangan banjir bandang. Di lokasi tersebut, Kepala BNPB bersama Wakil Bupati Bogor juga melihat kondisi jembatan penghubung perkampungan yang telah lenyap dalam peristiwa semalam.

Usai peninjauan di titik pertama, keduanya kemudian menuju lokasi kedua yang berjarak kurang lebih satu kilometer. Lagi-lagi Kepala BNPB bersama Wakil Bupati Bogor melihat kondisi jembatan yang telah hilang disapu air bah dari wilayah puncak.

Menurut laporan Wakil Bupati, setidaknya ada tujuh jembatan rusak karena terdampak banjir bandang yang terjadi akibat intensitas curah hujan tinggi pada Minggu (2/3) malam. Bencana itu juga menyebabkan seorang warga meninggal dunia karena hanyut saat menolong anggota keluarganya.

Di sisi lain, bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Bogor telah berdampak pada 1.399 jiwa dari 381 KK. Tidak hanya di Kecamatan Cisarua saja, bencana itu juga terjadi di sejumlah titik seperti Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Rumpin dan Kecamatan Parung Panjang.

Melihat kondisi tersebut, Kepala BNPB memberikan arahan kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengupayakan penanganan darurat yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan warga terdampak, baik kepada 346 jiwa yang mengungsi maupun mereka yang bertahan di rumah masing-masing.

“Tentu saja yang masih mengungsi ini, dipastikan nanti pemerintah daerah kabupaten bogor di bawah arahan bupati dan kami pemerintah pusat melalui BNPB kami pastikan kebutuhan masyarakat yang terkena banjir, khususnya yang mengungsi ini betul-betul kita penuhi semaksimal mungkin,” ujar Suharyanto.

Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Bogor bersama BNPB juga akan mendukung pemulihan kondisi darurat menuju rehabilitasi dan rekonstruksi, khususnya bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat banjir bandang. Menurut hasil kaji cepat, setidaknya ada 24 rumah rusak ringan, 1 rusak sedang dan 16 rumah rusak berat.

“Yang rumahnya rusak, baik ringan, sedang dan berat itupun akan diberikan bantuan oleh pemerintah,” kata Suharyanto.

Sejalan dengan hal itu, BNPB juga akan mendukung pemulihan infrastruktur dalam waktu dekat, khususnya untuk penanganan jembatan yang rusak. Kepala BNPB tidak ingin masyarakat terlalu lama mengalami kesulitan dalam mobilisasi, terlebih beberapa minggu lagi Hari Raya Idul Fitri akan tiba.

BNPB akan meminta Mabes TNI untuk mengerjakan dukungan jembatan Bailey sehingga akses jalur dapat tersambung kembali dalam waktu kurang dari tiga minggu ke depan.

“Infrastruktur ada tujuh jembatan yang putus, yang belum tertangani ada enam. Kita pastikan nanti dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini krusial, menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional ini jangan sampai jembatan ini masih putus,” jelas Suharyanto.

“Kita akan gunakan jembatan Bailey, Kita akan berkoordinasi dengan TNI supaya jembatan ini bisa segera terpasang di lokasi yang masih putus,” imbuhnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, Kepala BNPB menyempatkan diri menyapa warga pengungsi yang berada di Majlis Ta’lim Miftahul Ghina Al Idris RT 02/01 dan Musala Al Barokah RT 01/01. Di tempat pengungsian warga itu, Kepala BNPB menyampaikan rasa empati dan duka cita atas peristiwa banjir bandang yang telah menyebabkan kemalangan.

Kepala BNPB juga menyampaikan bahwa pemerintah akan mengupayakan solusi terbaik bagi mereka, salah satunya adalah dengan rencana relokasi bagi sejumlah warga terdampak maupun yang berada pada zona rawan bencana banjir bandang.

“Bapak dan Ibu sekalian tidak perlu khawatir. Dalam waktu dekat, kami BNPB dan Pemerintah Kabupaten Bogor akan mencarikan solusi terbaik,” ucap Suharyanto.

Kepala BNPB kemudian menyerahkan dukungan berupa sembako dan beberapa jenis bantuan yang lain penunjang kebutuhan dasar warga terdampak lainnya. (*)

Exit mobile version