JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Argentina mengumumkan berkabung nasional selama tiga hari usai banjir bandang, yang sejauh ini telah menewaskan 16 orang. Banyak orang lainnya dilaporkan masih hilang. Banjir mematikan melanda pada hari Jumat lalu, ketika hujan lebat mengguyur Bahia Blanca, kota pelabuhan utama yang terletak di selatan provinsi Buenos Aires, dengan seluruh kawasan terendam oleh air yang naik dengan cepat.
Negara Amerika Latin tersebut khususnya terguncang oleh pemberitaan tragis tentang dua anak perempuan, berusia satu tahun dan lima tahun, yang hanyut dalam banjir bandang.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (10/3), Menteri keamanan provinsi Javier Alonso mengonfirmasi hilangnya mereka pada hari Minggu (9/3) waktu setempat. Dia mengatakan bahwa kedua kakak-beradik telah naik ke atap sebuah mobil van bersama ibu mereka untuk menyelamatkan diri dari air yang naik, ketika gelombang besar menyeret mereka. Ibu mereka berhasil selamat.
Para penyelam terus mencari di daerah tersebut, di mana air banjir masih setinggi lebih dari satu meter, kata Alonso kepada outlet Radio Mitre.
Sementara itu, Wali Kota Bahia Blanca Federico Susbielles, mengatakan dalam konferensi pers bahwa banjir telah menyebabkan kerusakan infrastruktur senilai US$400 juta.
Kemudian, dalam sebuah unggahan di media sosial X, dia mengatakan “ada 16 kematian yang dikonfirmasi, tetapi kemungkinan akan ada lebih banyak lagi” seiring upaya pencarian terus berlanjut.
Presiden Argentina Javier Milei “akan mengumumkan tiga hari berkabung nasional” atas kematian tersebut, kata kantor kepresidenan pada Minggu malam waktu setempat.
“Semua bidang pemerintahan nasional akan tetap didedikasikan… untuk membantu para korban di saat kesedihan ini bagi semua warga Argentina,” kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Bahia Blanca telah mengalami bencana terkait cuaca sebelumnya, termasuk badai pada bulan Desember 2023 yang menewaskan 13 orang. Badai tersebut menyebabkan rumah-rumah ambruk dan menimbulkan kerusakan infrastruktur yang meluas. (h/dtk)