JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Memasuki minggu kedua dibulan Maret, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat kejadian bencana yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia yang masih didominasi bencana hidrometeorologi basah. Laporan pertama mencatat, kejadian banjir yang melanda Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Peristiwa terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Jumat (7/3). Sedikitnya empat desa yang terletak di Kecamatan Guntur terdampak. BPBD setempat mencatat banjir merendam 600 hektar lahan persawahan milik warga. Adapun rincian terdampak meliputi Desa Bumiharjo 200 hektar, Desa Tlogorejo 250 hektar, Desa Turitempel 50 hektar dan Desa Trimulyo 100 hektar.
Lebih lanjut, banjir juga melanda Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (13/3) pukul 18.00 WITA ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang berdampak pada rumah warga. Terdapat 50 KK yang tersebar di tiga desa Kecamatan Tomoni terdampak. Banjir juga menyebabkan sebuah tanggul di Desa Tomni Barat jebol. Kerugian lainnya tercatat 56 rumah dan satu fasilitas pendidikan terdampak. Pantauan visual terkini dilapangan per Kamis (13/3) pukul 21.00 WITA, hujan telah reda namun air masih menggenangi rumah warga.
Beralih ke wilayah Sumatera, Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Curah hujan tinggi memicu luapan air sungai Sungai Lematang hingga masuk ke pemukiman warga pada Kamis (13/3) pukul 08.00 WIB. Sebanyak 547 KK di Desa Curup Kecamatan Tanah Abang terdampak banjir. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Aktivitas warga sempat terganggu akibat pasokan air bersih dari sumur milik warga terendam banjir. BPBD bersama tim gabungan segera menuju lokasi dan lakukan penanganan darurat.
Selain banjir, fenomena abrasi pantai juga terjadi di Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Rumah warga yang tinggal disekitar pantai dilaporkan rusak akibat ombak dan air laut yang menerjang. fenomena abrasi ini terjadi di Desa Ngune di Kecamatan Lakea. Kaji cepat mencatat, 37 KK / 147 jiwa terdampak dan 37 rumah mengalami rusak berat. Direkomendasikan para warga yang terkena abrasi segera direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Menyikapi peristiwa bencana yang terjadi diberbagai daerah, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah. Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang (feasibility) kurang dari 100 meter. Pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, serta sumber daya guna menghadapi potensi darurat. (*)