Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan bahwa setiap anjungan di TMII bukan sekadar bangunan arsitektur tradisional, tetapi sebagai cerminan jati diri bangsa, panggung kebanggaan budaya, dan tempat di mana sejarah, tradisi, dan nilai-nilai luhur diwariskan dari generasi ke generasi.
“Selama 50 tahun terakhir, anjungan-anjungan ini telah menjadi duta budaya, memperkenalkan kekayaan adat, seni, busana, hingga kearifan lokal dari masing-masing daerah. Saya kira, anjungan TMII berhasil menjadi penjaga mozaik kebhinekaan Indonesia, dan menjadikan TMII semakin hidup, berwarna, dan berbudaya”, ungkap Fadli Zon.
Semoga TMII terus menjadi simbol persatuan dalam keberagaman, dan menjadi ruang edukasi serta rekreasi yang membanggakan bagi generasi masa kini dan mendatang”, tutup Fadli Zon. (*)