JAKARTA, HARIANHALUAN.ID—Meski mengalami defisit sebesar Rp104,2 triliun hingga 31 Maret 2025, pemerintah tetap konsisten menyalurkan belanja bantuan sosial dan program prioritas lainnya. Defisit ini setara 0,43 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.
“Belanja negara sudah mencapai Rp620,3 triliun, sementara pendapatan baru Rp516 triliun. Tapi seluruh realisasi bansos tetap on time dan sesuai target,” ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Rabu (1/5).
Sebagian besar belanja negara disalurkan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp413,2 triliun dan transfer ke daerah senilai Rp207,1 triliun.
Penerimaan negara ditopang oleh perpajakan sebesar Rp400,1 triliun dan PNBP senilai Rp115,9 triliun.
Dengan belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp196,1 triliun, pemerintah menyatakan tetap menjaga keseimbangan fiskal sambil memastikan pelayanan sosial dasar berjalan maksimal. (*)