JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan kesiapan penuh dari kementerian untuk memperluas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di berbagai wilayah Indonesia.
“Presiden Prabowo telah memberikan arahan yang sangat jelas: negara harus hadir dan menjadi pelopor dalam menjamin kesehatan rakyat. KEK Kesehatan adalah jawaban konkret atas tantangan itu,” ujar Erick melalui keterangan resmi dikutip di Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).
Dalam peresmian KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Denpasar, Bali, Rabu (25/6), Erick mengatakan, Kementerian BUMN kini tengah menyusun rencana strategis untuk memperluas model serupa ke daerah lain di Indonesia.
Lebih lanjut, kata Erick, pihaknya akan melibatkan BUMN di sektor kesehatan dan farmasi, serta berkolaborasi erat dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat realisasi KEK Kesehatan di wilayah lain.
Selain itu, Kementerian BUMN akan mengoptimalkan peran holding BUMN farmasi yang terdiri dari Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma, serta holding rumah sakit BUMN di bawah Pertamina Bina Medika IHC. Sinergi ini akan difokuskan pada penguatan layanan kesehatan berstandar internasional, pengembangan riset dan inovasi medis, serta peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan unggulan.
Presiden Prabowo sebelumnya menekankan bahwa KEK Kesehatan tidak hanya menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap layanan kesehatan luar negeri, tetapi juga sebagai wahana pemerataan kesejahteraan dan kemandirian bangsa.
Dengan target menarik investasi triliunan rupiah dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja, pengembangan KEK Kesehatan di berbagai daerah diharapkan menjadi motor penggerak baru dalam pembangunan ekonomi nasional berbasis kesehatan dan pariwisata medis. (h/ant)