JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menegaskan kembali pentingnya kepatuhan memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian menyusul musibah yang menewaskan wisatawan asal Brasil Juliana Marins (26) di Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dengan tulus menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, sekaligus menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam menjaga keselamatan wisatawan.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Juliana Marins atas kehilangan tragis ini,” kata Menteri Widiyanti dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (28/8/2025).
Menurut Widiyanti, insiden memilukan ini menjadi alarm keras bagi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia untuk menyerukan pentingnya kepatuhan terhadap Prosedur Operasional Standar (SOP) pendakian yang telah diatur dalam SK Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Nomor 19 Tahun 2022.
Menteri Widiyanti menekankan, “Kepatuhan terhadap prosedur ini bukan sekadar formalitas, namun menjadi benteng utama dalam meminimalkan insiden fatal.”
Jenazah Juliana yang ditemukan setelah empat hari pencarian intensif di kedalaman 600 meter dan dievakuasi dalam kondisi medan ekstrem, semakin mempertegas urgensi penegakan SOP ini.
Menpar mengapresiasi kerja keras tim penyelamat dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, dan para relawan, Tetapi ia pun mengeluarkan peringatan keras, menuntut tanggung jawab lebih dari pengelola destinasi wisata ekstrem.