JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan daftar nama Paskibraka Nasional 2025 yang akan melaksanakan tugas pada peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Para Paskibraka itu telah melewati serangkaian proses verifikasi yang dilakukan BPIP.
“Tahun 2025, jumlah pendaftar Paskibraka sebanyak lebih dari 130 ribu orang peserta. Hal ini menunjukkan bahwa antusias putra dan putri bangsa sangat tinggi untuk dapat menjadi Paskibraka,” kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (2/7/2025).
Yudian mengatakan proses seleksi Paskibraka Nasional 2025 dilakukan secara berjenjang dari tingkat kabupaten, kota, hingga pusat. BPIP mengikuti secara langsung rangkaian proses seleksi untuk memastikan terpenuhinya standar kualitas para Paskibraka tersebut.
“BPIP melakukan monitoring dan evaluasi seluruh proses pembentukan Paskibraka pada tingkat kabupaten, kota melalui sistem transparansi Paskibraka dan pada tingkat provinsi dengan mengikuti secara langsung proses seleksi pembentukan Paskibraka di 38 provinsi untuk memastikan terpenuhinya standar pembentukan Paskibraka yang diterbitkan oleh BPIP,” tuturnya.
Wakil Ketua BPIP Rima Agristina mengatakan proses verifikasi dan penentuan akhir (pantukhir) calon Paskibraka dilakukan sejak 2024. Kemudian, dilanjutkan medical check-up (MCU) di setiap provinsi terhadap tiga calon Paskibraka dengan nilai hasil seleksi tertinggi.
“Hasil pemeriksaan MCU tersebut diserahkan kepada panitia pusat untuk dilaksanakan verifikasi awal. Apabila terdapat calon yang tidak memenuhi kriteria atau persyaratan, maka panitia seleksi tingkat provinsi kemudian mengirimkan calon pengganti, yaitu calon dengan peringkat terbaik selanjutnya di tingkat provinsi untuk dilakukan MCU, sehingga terdapat tiga pasang calon Paskibraka yang seluruhnya telah memenuhi persyaratan kriteria kesehatan untuk mengikuti verifikasi di tingkat pusat,” ujar Rima Agristina.
Rima mengatakan proses verifikasi dan pantukhir calon Paskibraka tingkat pusat dilaksanakan pada 25 Juni-2 Juli 2025 di Jakarta. Proses verifikasi itu melibatkan pemeriksaan oleh dokter spesialis, tes baris berbaris dari TNI/Polri, psikotes, wawancara, minat bakat, hingga penelusuran rekam jejak.
