“Program seperti Aceng dan slot harus dihapus, karena tidak transparan dan merugikan driver,” ujarnya.
Igun juga menyoroti bahwa Indonesia merupakan negara dengan potongan biaya aplikasi tertinggi di Asia Tenggara. “Di negara tetangga hanya 6%-12%, di sini bisa sampai 50%. Ini harus dievaluasi,” tuturnya.
Aksi ini berlangsung damai dan mendapat pengawalan aparat keamanan. Para pengemudi berharap pemerintah segera merespons tuntutan mereka untuk menciptakan ekosistem transportasi online yang lebih adil dan berpihak pada pekerja. (*)