JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Memasuki pekan terakhir bulan Agustus, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana hingga Senin (25/8) pukul 07.00 WIB. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebanyak dua peristiwa berdampak signifikan terjadi di wilayah tanah air.
Peristiwa pertama dilaporkan kejadian angin kencang melanda empat desa di wilayah Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara pada Sabtu (23/8) pukul 16.05 WIB. Empat desa terdampak antara lain Desa Sei Mencirim di Kecamatan Kutalimbaru, Desa Tugungan I dan Tugungan II di Kecamatan Pancur Batu dan Desa Kubah Sentang di Kecamatan Pantai Labu.
Tim Reaksi Cepat segera turun ke lokasi untuk mendata dampak kerusakan. Dari data sementara, 15 unit rumah warga rusak, dengan rincian 11 rumah rusak di Kecamatan Pancur Batu dan empat rumah rusak di Kecamatan Kutalimbaru. Petugas juga mencatat sebanyak 15 Kepala Keluarga (KK) atau 49 warga terdampak, sementara 4 warga mengungsi ke rumah kerabat. Dari pengamatan di lapangan, mayoritas rumah warga rusak pada bagian atap.
Kondisi pada Minggu (24/8), warga secara mandiri telah memperbaiki rumahnya yang rusak, sementara bantuan berupa sembako telah diberikan kepada korban terdampak.
Dari wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota dilaporkan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang telah membakar sekitar dua hektare lahan di Nagari Taek Bukik, Kecamatan Payakumbuh pada Minggu (24/8) pukul 17.30 WIB. Dari informasi yg diperoleh di lapangan, kebakaran disebabkan adanya aktivitas perburuan yg diadakan pada siang hari di lokasi tersebut.
BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota dan Pemadam Kebakaran Posko Mungka serta pihak nagari segera menurunkan tim menuju titik api untuk melakukan pemadaman. Api berhasil dipadamkan pada hari yang sama sebelum berdampak semakin luas.
Merespon kejadian bencana di tanah air, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi ancaman bahaya. Meski puncak musim kemarau telah berlalu di beberapa wilayah, potensi kejadian karhutla masih cukup signifikan, warga diimbau untuk memantau kawasan rawan kebakaran, tidak membuka lahan dengan membakar, ikut memelihara lingkungan sekitar dan segera laporkan jika ada titik api kepada petugas. (*)