JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan literasi digital dan budaya perlu dilakukan secara beriringan untuk dapat membangun karakter dan menanamkan kecintaan generasi muda terhadap Tanah Air.
Menurut dia literasi digital menciptakan pemahaman digitalisasi yang baik pada anak, dan literasi budaya memanfaatkan tempat bersejarah sebagai ruang komunal dapat menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan dan dapat diterapkan anak saat berinteraksi baik di dunia nyata maupun dunia maya.
“Dengan demikian, anak-anak tidak hanya terlindungi dari sisi digital, tetapi juga mendapatkan ruang pembelajaran yang menanamkan rasa cinta tanah air, menghormati kearifan lokal, dan membangun karakter kebangsaan,” ujar Meutya dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Meutya mengatakan penguatan budaya pada generasi muda selaras dengan tugas Kemkomdigi yang tidak hanya mengatur tata kelola ruang siber, tetapi juga memastikan bahwa ruang komunikasi dan informasi menjadi medium bagi penyebaran nilai-nilai budaya bangsa.
Maka dari itu penting bagi generasi muda agar bisa dekat dan mendapatkan edukasi yang tepat tentang akar budaya bangsa yang nilai-nilai dapat menjadi pedoman untuk kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
“Ruang digital tidak boleh mendominasi seluruh kehidupan anak. Mereka pun tetap harus bersentuhan dengan budaya dan pengalaman nyata,” katanya.
Dalam menyiapkan generasi emas 2045, Pemerintah menghadirkan beragam program yang menargetkan penerima manfaatnya adalah generasi muda.