JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – BNPB terus memantau kejadian bencana di seluruh Indonesia pada periode Jumat (17/10), pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (18/10), pukul 07.00 WIB. Pada periode ini, tercatat fenomena hidrometeorologi mendominasi bencana kejadian di beberapa wilayah.
Angin kencang yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat merusak sejumlah rumah warga Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Kejadian ini berlangsung pada Jumat sore (17/10) yang dirasakan masyarakat 4 desa. Keempat desa tersebut tersebar di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Gabus dan Tegowanu. Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) setempat mencatat 8 keluarga terdampak. Sedangkan kerugian material, rumah rusak berat 6 unit dan rusak ringan 75 unit. Petugas BPBD masih melakukan pemutakhiran dampak bencana.
Masih di Provinsi Jawa Tengah, cuaca ekstrem dirasakan warga pada 3 kecamatan di Kabupaten Blora. Hujan intensitas tinggi disertai angin kencang melanda 3 desa dan 1 kelurahan pada Jumat (17/10). BPBD Kabupaten Blora mencatat 23 KK terdampak, kerugian material rumah rusak berat 15 unit dan rusak sedang 6 unit. Akibat kerusakan rumah rusak berat, sejumlah warga mengungsi sementara waktu di kerabat terdekat.
Pada Jumat (17/10) warga Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, bergotong royong memperbaiki rumah mereka setelah adanya cuaca ekstrem. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/10), sekitar pukul 22.00 WIB. Bencana ini melanda 1 desa di Kecamatan Dukuhseti. BPBD Kabupaten Pati mencatat rumah rusak ringan 25 unit.
Sementara itu, angin kencang juga menerjang wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (16/10), pukul 17.00 WIB. Peristiwa ini merusak sejumlah rumah di Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulan. Bencana ini berdampak pada 35 KK (112 jiwa) dan 1 keluarga mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat rumah rusak sedang 4 unit dan rusak ringan 31 unit. Pada Jumat (17/10) rumah rusak belum dilakukan perbaikan oleh warga, sedangkan pohon-pohon tumbang telah dibersihkan petugas.
Merespons potensi ancaman bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Beberapa upaya mitigasi dan pencegahan dapat dilakukan warga secara mandiri, seperti mengecek struktur bangunan atap, membersihkan gorong-gorong ataupun memangkas ranting pohon di sekitar rumah. Warga juga dapat memanfaatkan aplikasi sistem informasi resmi pemerintah mengenai peringatan dini cuaca untuk mengantisipasi adanya potensi bahaya. (*)