JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) merangkum laporan kejadian bencana pada periode 19-20 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB. Berdasarkan laporan, kejadian angin kencang mendominasi dengan empat laporan dari empat wilayah yang berbeda.
Pada musim peralihan fenomena angin kencang kerap terjadi di beberapa wilayah, salah satunya terjadi di Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Hujan deras dan angin kencang menyebabkan satu rumah roboh pada Minggu (19/10) pukul 02.30 WITA.
Kejadian ini menewaskan dua penghuni rumah dan melukai dua lainnya. Nurlela (43) dan Amanda (15) ditemukan meninggal dunia, sementara Indriani Saila (18) dan Inna Maulina (8) luka berat dan dirawat intensif di RSKD Dr. Kanujoso Djatiwibowo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan bersama tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban terdampak, koordinasi dan upaya pembersihan material puing-puing rumah roboh dengan kecamatan dan kelurahan setempat.
Beralih ke wilayah Provinsi Jawa Barat. Kejadian angin kencang juga terjadi di Desa Cijujung, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, pada Rabu (15/10) pukul 17.30 WIB. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor mencatat 10 Kepala Keluarga (KK) terdampak kejadian ini. Sebagian besar kondisi rumah rusak ringan diterjang angin kencang pada bagian atap. Warga secara mandiri melakukan perbaikan kerusakan rumahnya masing-masing. Tidak ada laporan korban jiwa atas kejadian ini.
Fenomena angin kencang juga terjadi di Desa Kragan dan Desa Wonosari Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Sabtu (18/10) pukul 18.40 WIB. Petugas BPBD Kabupaten Karanganyar segera diturunkan dan melaporkan sebanyak 13 unit rumah rusak ringan, satu fasilitas pendidikan dan satu fasilitas ibadah juga terdampak. Petugas juga menerima laporan adanya pohon tumbang menimpa rumah warga. Pada Minggu (19/10) petugas berhasil melakukan evakuasi material pohon tumbang di rumah warga.
Laporan angin kencang terakhir diterima dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Angin kencang melanda dua desa di Kabupaten Luwu Timur, tepatnya Desa Kalosi dan Desa Libukang Mandiri, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur pada Jumat (17/10) pukul 15.00 WITA. Kejadian ini mengakibatkan 38 unit rumah warga, 1 masjid dan 1 pura mengalami kerusakan pada bagian atap dan dinding akibat terbawa angin. BPBD Kabupaten Luwu Timur dibantu aparat desa setempat segera melakukan proses pendataan, sekaligus distribusi bantuan logistik kepada korban terdampak.
Merespon banyaknya laporan kejadian angin kencang beberapa hari terakhir, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Langkah-langkah kesiapsiagaan bisa dilakukan dengan memangkas pohon yang sudah rapuh, periksa kekuatan bangunan, siapkan tas siaga bencana yang berisi peralatan bertahan hidup selama tiga hari, hingga selalu memantau prakiraan cuaca dari sumber yang kredibel.
Saat angin kencang dan hujan deras melanda, prioritaskan keselamatan diri dan keluarga, tetap di ruangan yang kokoh, jauhi jendela dan hindari area yang rawan roboh. Apabila sedang di perjalanan, segera kurangi kecepatan, menepi ke tempat yang aman dan jauhi berteduh di bawah pohon, papan reklame, atau tiang listrik. (*)