Laporan terkini banjir di Kabupaten Grobogan yang terjadi sejak Selasa (21/10), berangsur surut di wilayah Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan. Pemerintah daerah setempat saat ini sedang melaksanakan proses penanganan jebolan tanggul di Desa Rowosari dan Sungai Jajar Baru di Desa Anggaswangi. Tim BBWS senantiasa melakukan pantauan tinggi muka air Sungai Lusi dan Serang di Bendung Dumpil, Bendung Sedadi, dan Bendung Klambu.
Sementara itu di Kota Semarang, air masih menggenang di 14 titik dengan ketinggian antara 10-120 sentimeter. Wilayah terdampak dengan genangan paling tinggi berada di Muktiharjo Kidul. Banjir yang menggenang mayoritas berada di kawasan Semarang Utara, di jalan penghubung antar provinsi menyebabkan arus lalu lintas dari dan ke Kabupaten Demak terhambat.
BPBD Kota Semarang melakukan evakuasi warga, pasien dan tenaga kesehatan RSI Sultan Agung yang terdampak, membuka dapur umum, serta mengerahkan mobil pompa untuk mengurangi genangan.
Banjir juga dilaporkan dari Kabupaten tetangga Kota Semarang, yaitu Kabupaten Demak. Banjir terjadi sejak Jumat (24/10) dan menggenangi 11 desa di lima kecamatan. Kerugian materil tercatat 230 unit rumah, tiga unit fasilitas ibadah, satu unit fasilitas pendidikan, empat akses jalan, dan 35 hektar sawah terdampak.
BPBD Kabupaten Demak mengoperasikan mobil pompa untuk penyedotan genangan. Warga bergotong royong membuat peninggian dan penguatan tanggul Sungai Tuntang.
Operasi Modifikasi Cuaca
Hingga Senin (27/10) BNPB masih melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Operasi ini bertujuan untuk meredistribusi curah hujan tinggi agar tidak jatuh ke daratan melampaui batas normal.














