BNPB dan Pemprov Jateng Lakukan Mitigasi dan Penanganan Terpadu
Sebagai upaya mencegah dna mengurangi potensi dampak bencana yang lebih masif, pemerintah melalui BNPB, Kementerian Pekerjaan Umum dan seluruh komponen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah melakukan langkah-langkah yang lebih besar secara terstruktur.
BNPB telah menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) selama 10 hari di wilayah Jawa Tengah demi mendukung percepatan penanganan darurat sekaligus mitigasi banjir. Bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) telah ditaburkan ke bibit awan hujan demi mengurangi curah hujan di wilayah yang terdampak banjir. Harapannya, penanganan darurat dapat segera diselesaikan tanpa terganggu dengan datangnya hujan maupun banjir kiriman.
“Di udara kita telah melakukan OMC dengan mengerahkan dua pesawat untuk mereduksi hujan,” jelas Kepala BNPB.
Sementara di darat, pompanisasi untuk menguras kolam retensi sebagai penampungan dan pembuangan genangan banjir terus dilakukan. Mesin pompa ditambah dan yang terkendala sudah ditangani sehingga dapat bekerja secara maksimal.
“Di bawah (darat) sudah ada rencana besar untuk pengendalian banjir. Kita sudah melakukan penambahan dan perbaikan pompa yang rusak,”
Di samping itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memperlebar jalur pembuangan (outlet) kolam retensi Terboyo untuk memperbesar debit air menuju laut Jawa. Hasilnya pun telah terlihat ada peningkatan kapasitas dari 20 ribu menjadi 30 ribu meter per kubik.
“Kemarin yang menghambat banjir juga sudah dijebol dan dibuka sehingga hasilnya luar biasa. Yang semula airnya bisa mengalir di 20 ribu kini bisa 30 ribu meter per kubik,”














