JAKARTA, HARIANHALUAN.ID — Secara umum, prakiraan cuaca di Indonesia untuk periode 11 hingga 12 November 2025 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang mendukung peningkatan potensi hujan.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Senin (10/11), masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa provinsi, yang berisiko memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan tanah longsor.
Wilayah-wilayah yang diprediksi memiliki potensi hujan lebat yang signifikan mencakup Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Papua Tengah. Sementara itu, wilayah lain seperti sebagian besar pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua diprakirakan akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Peningkatan potensi hujan ini utamanya dipicu oleh keberadaan sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Maluku Selatan, serta adanya aktivitas gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer lainnya yang secara aktif meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, langkah mitigasi dan antisipasi sangat penting dilakukan oleh masyarakat. Pertama, masyarakat wajib secara aktif memantau peringatan dini dan prakiraan cuaca harian dari sumber resmi untuk meningkatkan kesiapsiagaan, yang dapat diakses melalui berbagai kanal resmi.
Kedua, sangat dianjurkan untuk melakukan kesiapsiagaan lingkungan, yang meliputi pembersihan saluran air, selokan, dan sungai dari sampah atau material penyumbat guna memastikan kelancaran aliran air dan mencegah banjir lokal; bagi yang tinggal di daerah perbukitan, kewaspadaan terhadap kondisi tebing juga harus ditingkatkan.
Ketiga, terkait kesiapsiagaan individu, masyarakat disarankan untuk segera menyiapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan, dan perlengkapan darurat lainnya, serta mengenali jalur dan tempat evakuasi terdekat di kawasan rawan bencana.
Terakhir, saat terjadi hujan lebat atau cuaca ekstrem, masyarakat perlu menghindari aktivitas di luar ruangan yang berisiko, seperti berwisata di daerah aliran sungai, tebing, atau pantai dengan ombak tinggi, untuk meminimalkan potensi bahaya.
BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD provinsi dan kabupaten/kota, serta instansi terkait lainnya, guna memastikan upaya penanganan darurat dan mitigasi bencana berjalan optimal di wilayah terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, longsor dan angin kencang. (*)














