Sekira 60 persen responden juga lebih suka memasak makanan mereka sendiri untuk sahur dan berbuka. Namun, terdapat insight lain terkait makanan alternatif untuk sahur dan berbuka, frozen food menjadi alternatif favorit untuk sahur dengan persentase 23 persen, sedangkan food delivery menjadi alternatif favorit untuk makanan berbuka dengan persentase 30 persen.
Alfian lebih lanjut menambahkan, bersamaan dengan pemerintah yang sudah membuka kemudahan pembatasan aktivitas masyarakat pascapandemi Covid-19 yang semakin mereda, aktivitas dan mobilitas masyarakat di luar rumah mulai meningkat, seperti berbuka puasa bersama dengan teman dan kerabat hingga mudik libur Lebaran ke luar kota.
Berbuka puasa bersama di restoran menjadi preferensi favorit responden, diikuti dengan berbuka puasa bersama di rumah kerabat, dimana sebanyak 45 persen responden lebih memilih restoran dan kafe sebagai tempat berbuka puasa bersama, serta anggaran yang disiapkan berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
Terkait pengeluaran selama Ramadan, hampir 20 persen responden menyiapkan anggaran tambahan lebih dari Rp2,5 juta untuk berbelanja, di mana makanan dan minuman menjadi kategori produk dengan kenaikan anggaran tertinggi yang kemudian disusul untuk fashion, seperti pakaian dan sepatu. Tiga kategori teratas yang dibeli responden secara impulsif dengan mencakup untuk fashion (74 persen), makanan/minuman (48 persen) dan barang elektronik (24 persen). Berbagi hampers (parsel atau bingkisan) kini juga semakin menjadi tren khususnya menjelang momen Idulfitri, dimana sebanyak 52 persen responden telah menyiapkan anggaran khusus untuk hampers dengan rerata anggaran sekitar Rp50 ribu hingga Rp 100 ribu/bungkus.
Melalui hasil survei tersebut, menunjukkan betapa pentingnya momen Ramadan dan Lebaran bagi masyarakat Indonesia, dimana masyarakat akan berusaha untuk dapat berkumpul bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman. Insight Ramadan danmudik Lebaran tersebut juga merupakan informasi terbaru tentang insight dari pasar yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis, untuk lebih memahami pola perilaku dan preferensi dari potensi market-nya.