PAPUA, HARIANHALUAN.ID – Tanah longsor yang terjadi di Distrik Walaik, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, mengakibatkan tiga warganya meninggal dunia. Peristiwa ini berlangsung pada Jumat lalu (12/5), pukul 00.30 waktu setempat atau WIT.
Korban meninggal teridentifikasi dari Kampung Elarek pada Distrik Walaik. Ketiga warga tersebut berhasil dievakuasi oleh tim gabungan. Selain korban meninggal, sebanyak 6 warga mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di RS Umum Daerah Wamena. Tanah longsor di wilayah tersebut terjadi setelah hujan lebat terjadi pada pagi dini hari.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. dalam siaran pers nya, Selasa (16/5) menyebutkan fenomena longsor juga dipengaruhi oleh struktur tanah yang labil. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jaya Wijaya menginformasikan tidak ada warganya yang melakukan pengungsian pascainsiden tersebut.
Sebanyak 12 KK di Kampung Elarek terdampak bencana hidrometeorologi basah ini. Di samping tanah longsor, banjir juga melanda kampung ini. Namun demikian, tidak ada informasi adanya korban jiwa akibat insiden tersebut.
Hingga Jumat petang (12/5), Data BPBD Kabupaten Jayawijaya terhadap dampak kerugian tercatat rumah terdampak 12 unit, sedangkan fasilitas ibadah 1 unit.
Pascabencana, BPBD setempat bersama unsur terkait melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi korban, pendataan dampak dan pemberian bantuan kemanusiaan, khususnya kepada warga terdampak.
Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 37 distrik teridentifikasi memiliki potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Distrik Walaik atau wilayah setingkat kecamatan ini termasuk dalam wilayah dengan potensi bahaya tersebut. Sedangkan pada potensi bahaya banjir, Walaik tersebut termasuk dengan distrik yang memiliki kategori sedang hingga tinggi. (atv/*)