Kemudian Vivi Norvika Hariyantini dari Komunitas DAS Kapuas, Kalimantan Barat, menekankan kolaborasi bersama generasi muda untuk menciptakan semangat dan inovasi baru dalam menjaga kelestarian sungai tanpa melupakan kearifan lokal daerah.
Terakhir, Kepala DMC Dompet Dhuafa Arif Rahmadi Haryono menyampaikan kolaborasi relawan dalam pemulihan dan pengelolaan DAS yang berorientasi pada penciptaan ekosistem yang tangguh dan siap siaga terhadap segala risiko bencana yang ada di sekitar area sungai.
Tidak hanya narasumber, turut hadir para penanggap pada diskusi tersebut, salah satunya Guru Besar Universitas Pertahanan Mayjen TNI (Purn.) Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si yang menyampaikan bahwa gerakan masyarakat jika difasilitasi oleh pemerintah pusat maupun daerah mampu memperkuat gerakan pelestarian sungai maupun membangun ketangguhan masyarakat.
“Pemerintah pusat dan daerah harus memberi ruang koordinasi untuk mengakomodir gerakan masyarakat, khususnya pada gerakan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana,” jelas Syamsul.
“Hal ini harus dituangkan dalam sebuah program yang didukung oleh pemerintah pusat dan daerah, melalui sarasehan ini masyarakat telah bergerak, sekarang bagaimana pemerintah dapat memfasilitasi dengan suatu langkah besar melalui program prioritas untuk bangsa ini,” terang Syamsul.
Adapun penanggap lainnya meliputi Ahli Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Dr. Lilik Kurniawan, S.T,. M.Si, Ahli Sumber Daya Air dan Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Dr. Ing. Ir. Agus Maryono IPM dan Gender Specialist SIAP SIAGA Lutri Huriyani.