Bio Farma dan beberapa negara Spoke telah menerima Introductory Package dari WHO/MPP untuk establishment teknologi mRNA pada skala Riset dan Pengembangan ,” papar Neni.
Selain itu, Neni menyampaikan, mRNA program yang saat ini berjalan di Bio Farma menggunakan Covid-19 sebagai model penyakit. Terdapat berbagai target penyakit untuk pengembangan vaksin yang direncanakan diantaranya Tuberculosis (TB), dengue, Malaria yang merupakan penyakit yang masih menjadi kendala kesehatan di Indonesia.
Pada kesempatan pertemuan di Cape Town, Bio Farma menyampaikan kerjasama antara Akademisi, Business & Government, termasuk dukungan pemerintah RI dalam bentuk dana Penanaman Modal Negara (PMN) untuk fasilitas Pilot scale mRNA.
Di sisi lain, sesi World Health Assembly tahun ini akan menentukan masa depan WHO dalam waktu dekat dan jangka panjang. Terlebih, dunia menghadapi keadaan darurat kesehatan dan kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Maka dari itu, adanya rapat kesehatan World Health Assembly ke-76 akan lebih berfokus pada mendorong kesehatan untuk semua.
Dari jalannya sidang di 22 Mei 2023, Negara-negara Anggota menyetujui Anggaran Program WHO untuk 2024-2025, berkomitmen untuk meningkatkan 20% dari kontribusi yang dinilai (biaya keanggotaan). Delegasi juga akan membahas tentang peran penting yang dimiliki WHO dalam Arsitektur Darurat Kesehatan Global.