PEKANBARU, HARIANHALUAN.ID — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., bersama Gubernur Provinsi Riau H. Syamsuar dan Wakapolda Riau Brigjen Pol. Kasihan Rahmadi melakukan patroli udara untuk memonitor dan mengantisipasi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Rabu (7/6).
Pantauan udara itu dilakukan selama kurang lebih 2 jam dengan menggunakan helikopter BNPB dari Lanud Roesmin Nurjadin.
Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat karhutla sejak Februari 2023 dan disusul dengan pembentukan satgas khusus kebakaran hutan dan lahan. Status siaga darurat karhutla di Provinsi Riau ditetapkan lebih dini dari daerah lain mengingat wilayah tersebut memiliki tingkat kerawanan karhutla yang cukup tinggi.
Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Riau, sejak 1 Januari sampai 5 Juni 2023 sudah ditemukan sebanyak 657 titik hotspot. Adapun total luas lahan yang terbakar telah mencapai 473,58 hektar.
Terkait satgas karhutla, Provinsi Riau telah menerjunkan personel sebanyak 17.764 orang dari TNI, Polri, BPBD, MPA, Manggala Agni, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup dan dunia usaha. Satgas ini bertugas untuk melakukan patroli hingga pemadaman darat secara manual menggunakan pompa dan peralatan lainnya.
Sementara itu, BNPB juga mendukung upaya penanganan karhutla di Riau dengan mengerahkan heli sebanyak 5 unit untuk waterbombing dan patroli. Di samping itu, BNPB bersama BRIN, BMKG dan TNI AU juga melakukan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang telah dilakukan sejak Februari 2023. (h/atv/*)