Perkuat Sinergitas Pusat dan Daerah, BNPB Gelar TTX Nasional Respon Ancaman Gempabumi Wilayah DIY

Pembukaan Gladi Ruang atau Tabletop Exercise (TTX) Nasional di Yogyakarta, Rabu (21/6). IST

YOGYAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan latihan kesiapsiagaan berupa Table Top Exercise (TTX) atau gladi ruang guna meningkatkan pemahaman, dan memperkuat jejaring serta sinergitas para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang diwakili oleh Plt Sekretaris Utama BNPB Rustian menyampaikan bahwa pelibatan berbagai lintas sektor ini dilakukan untuk meningkatkan upaya penanggulangan bencana, khususnya dalam fase kedaruratan.

“Geladi ruang yang kita kemas dalam bentuk latihan yang melibatkan partisipasi aktif para peserta dan para pemangku kepentingan guna merespon isu-isu dalam penanggulangan bencana, khususnya dalam mengevaluasi produk-produk kedaruratan,” ujar Rustian dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Table Top Exercise (TTX) Nasional di Grand Rohan, Yogyakarta, Rabu (21/6).

Adapun tema yang diangkat pada TTX kali ini adalah Penguatan Kapasitas melakui Sinergitas Pusat dan Daerah dengan Dukungan ASEAN dalam Respons Bencana Gempa di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya.

“Tema ini merupakan wujud nyata dalam pelibatan serta kontribusi seluruh komponen bangsa baik ditingkat pusat maupun daerah dalam bersinergi dengan negara-negara kawasan yang terhimpun dalam organisasi ASEAN dalam merespon ancaman bencana,” tuturnya.

Skenario yang menjadi fokus dalam kegiatan ini adalah gempa dari Sesar Opak. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara geologis merupakan daerah yang dilewati sesar aktif yang bisa menjadi sumber gempa dari patahan yang sangat tua (berusia 2 juta tahun) terletak 10 KM di sebelah timur Sungai Opak dengan orientasi pergerakanhorizontal.

“Walaupun secara spesifik mengambil skenario gempa dari Sesar Opak, tetapi sejatinya ini merupakan representasi dari upaya untuk mereview rencana, kebijakan, prosedur, dan pembagian kewenangan serta tanggung jawab, termasuk mengidentifikasi kekuatan dan kekuarangan dari produk kedaruratan yang telah ada,” jelas Rustian.

“Hal ini tentunya menjadi dasar penyusunan kebijakan yang kerangka utamanya bisa berlaku secara umum dalam menghadapi ancaman gempa di daerah lain,” tambahnya.

Hasil dari TTX ini diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi, keterpaduan, dan integrasi dalam rangka penanganan darurat bencana menghadapi ancaman gempa bumi, tidak hanya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi juga di daerah-daerah lain dengan ancaman yang sama.

“Latihan kesiapsiagaan seperti ini diharapkan dapat dilakukan secara berkala dan direfleksikan oleh instansi, lembaga dan daerah lain dengan skenario sesuai kebutuhan masing-masing agar tercipta ketangguhan bencana di Indonesia,” tutupnya.

Kegiatan TTX ini merupakan rangkaian acara Asean Regional Disaster emergency Response simulation Exercise (ARDEX) dengan puncak kegiatan pada Bulan Agustus 2023 mendatang di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Setelah pembukaan, para peserta TTX mengikuti Academic Session atau Sesi Pembekalan yang terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama terkait Potensi Gempabumi dan Likuifaksi akibat Sesar Opak serta Rencana Kontijensi menghadapi bencana Gempabumi Provinsi DIY yang dibawakan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dan Plh Kepala Pelaksana BPBD DIY Danang Samsurizal.

Kemudian sesi berikutnya adalah Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana dan Mekanisme Pemberimaan Bantuan Internasional oleh Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Bambang Surya Putra serta Kepala Biro Hukum Organisasi dan Kerjasama BNPB Irma Dewi Rismayati.

Pembekalan ini diberikan agar para peserta mendapatkan pemahaman atau informasi terkait materi dan mekanisme latihan kepada yang diberikan oleh para narasumber yang ahli di bidangnya.

Selanjutnya kegiatan pembelakan juga diberikan kepada para pelaku latihan yang terdiri dari fasilitator, pelaku observer dan After Action Review serta penjelasan skenario TTX yang akan dilaksanakan hari berikutnya.

Pembukaan kegiatan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa (DIY) Beny Suharsono, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Perwakilan Komisi VIII DPR RI wilayah DIY MY Esti Wijayati, Ketua DPRD DIY dan Bantul, Plh Kepala Pelaksana BPBD DIY Danang Samsurizal serta jajaran pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan BNPB. (h/atv/*)

Exit mobile version