Adapun menurut PVMBG, potensi bahaya saat ini berupa erupsi skala kecil, dengan sebaran material erupsi terbatas di sekitar puncak. PVMBG juga menyebut bahwa telah terjadi penumpukan material hasil erupsi pada lereng atas bagian timur yang berpotensi menjadi guguran/longsoran batuan. Pelepasan gas berpotensi masih terjadi dengan skala cenderung menurun sebagai tahap akhir dari rangkaian erupsi.
Kendati telah turun pada level III ’Siaga’, PVMBG tetap memberikan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunungapi Ruang dan pengunjung/wisatawan tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 4 km dari pusat kawah aktif G. Ruang
Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 4 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 4 km. Masyarakat juga dihimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
Penanganan Darurat Terus Dilanjutkan
Meskipun status Gunungapi Ruang telah turun menjadi level III atau ‘Siaga’, tim satgas gabungan tetap melanjutkan upaya penanganan darurat bencana.
Hasil koordinasi yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara bersama Kepala Staf Kodam Merdeka, OPD terkait, Kodam Merdeka, Danlanud, Polda Sulawesi Utara, BNPB dan lintas Kementerian/Lembaga lainnya pada Senin (21/4), disepakati bahwa bantuan untuk pemenuhan dasar masyarakat terdampak maupun pengungsian akan tetap dilakukan, terutama bagi kelompok rentan.
Layanan kesehatan juga tetap dilaksanakan dengan skema ‘jemput bola’, mengingat adanya lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa titik, mulai posko yang didirikan oleh stakeholder, pengungsian mandiri di atas bukit, pengungsian di rumah kerabat termasuk yang dievakuasi ke luar Pulau Tagulandang.