Latar belakang perceraian, menurut dokter Hasto, karena banyaknya ‘toxic people’, ‘toxic relationship’, ‘toxic friendships’ yang akhirnya di dalam keluarga terjadi uring-uringan.
Sehingga akhirnya bercerai, mayoritas karena perbedaan kecil-kecil yang berkepanjangan,” jelas dokter Hasto.
Tema peringatan Harganas ke- 31 tahun ini adalah “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”. Makna keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas. Menurut dokter Hasto, adalah terciptanya SDM yang unggul dan mampu meraih bonus demografi.
“Bonus demografi kita maju, puncaknya di tahun 2020 meskipun beberapa provinsi mundur dan beberapa maju,” ujarnya.
Menurut dokter Hasto, bangsa ini pelan-pelan sudah meninggalkan puncak bonus demografi, dan tahun 2035 bangsa ini sudah harus menanggung beban para lansia yang jumlahnya tidak sedikit. Yang harus menanggung adalah generasi sandwich (sandwich generation). Dokter Hasto berharap mudah-mudahan bukan generasi strawberry yang lembek, tapi generasi yang kuat.
“Semoga dengan waktu 10-15 tahun kita bisa mentransformasikan bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan dan kita bisa keluar dari ‘middle income trap’ (MIT),“ ujar dokter Hasto.