“Kami percaya bahwa bakat dan kemampuan Indonesia sangat luar biasa. Peluang dan potensi seperti yang telah disampaikan sebelumnya, dimana kita lihat potensinya ketika disampaikan tadi bahwa dapat tumbuh dua kali lipat dari 4% menjadi 8%. Saya harus mengatakan bahwa saya yakin itu dapat tumbuh menjadi 15%,” ucapnya.
Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria turut menyampaikan komitmennya dalam upaya meningkatkan ekostistem pariwisata melalui aset-aset BUMN yang dikelola.
“Kami menyambut gembira dengan nota kesepahaman yang telah dilakukan ini. Kami terus mendukung peningkatan trafik kunjungan wisatawan dan pengembangan sektor pariwisata melalui kolaborasi sektor aviasi, pengembangan layanan hotel hingga penyelenggaraan iven wisata dan pengembangan destinasi wisata. Langkah ini diharapkan bisa mendorong kemajuan wisata RI dalam menghadapi persaingan wisata dunia,” ujar Dony.
Nota kesepahaman ini berisi kerangka kerja sama yang bertujuan melakukan pengembangan aset-aset BUMN yang terkait dengan ekosistem pariwisata. Kerja sama yang dilakukan ini merupakan sebuah upaya besar meningkatkan pariwisata di Indonesia, dengan pelaksanaan program pelatihan dan lokakarya (workshop) bersama, termasuk pertukaran keahlian dan pengetahuan praktik terbaik (best practice).
Dari sisi bandar udara dan logistik akan dilakukan kerja sama dalam pertumbuhan lalu lintas internasional, yang didukung oleh interkonektivitas bandar udara yang berfokus pada pariwisata dengan mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur bandar udara agar memenuhi standar internasional.
Dalam bidang pelayanan (perhotelan) akan melakukan upaya bersama untuk pengembangan dan peningkatan infrastruktur hotel agar memenuhi standar internasional, serta pengembangan merek hotel BUMN menuju pasar internasional.
Selain itu, dirilis Alfianto Domy Aji Corporate Communication Division Head InJouney, kerja sama ini juga memiliki fokus dalam pengembangan destinasi pariwisata yang berpotensi dikembangkan di Indonesia. (*)