PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID- Mantan ketua DPRD Kota Pariaman 2019-2024, Harpen Agus Bulyandi merasa miris dengan nasib Persikopa Pariaman saat ini.
Tampil gemilang dalam ajang Piala Soeratin U17 sejak tingkat wilayah hingga babak 16 besar. Persikopa kini menghadapi dilema besar dan nyaris gagal melanjutkan babak selanjutnya karena kekurangan dana.
Ketua DPRD Kota Pariaman Periode 2019-2024, Harpen Agus Bulyandi yang pernah ikut ambil bagian dalam perjuangan Persikopa hingga menjadi Runner Up di ajang yang sama pada tahun 2023, menuturkan, sejatinya setiap elemen harus bersatu dan saling membantu perjuangan para talenta muda ranah minang yang membawa nama daerah di kancah nasional.
Baginya Persikopa adalah milik seluruh masyarakat, seluruh warga Sumatera Barat khususnya Kota Pariaman. Untuk itu sudah selayaknya turut berkontribusi baik moril maupun materil dalam perjuangan anak anak Persikopa ini.
“Miris dengan nasib Persikopa saat ini. Prestasinya luar biasa, tidak pernah kalah hingga menuju babak 16 besar. Seluruh pihak harusnya ikut berkontribusi, dan ini adalah momen untuk ambil bagian demi prestasi talenta talenta muda dan nama baik daerah,” tuturnya.
Harpen yang lebih akrab disapa Andi Cover ini menilai, tidak bijak bilamana urusan pendanaan Persikopa dibebankan hanya kepada PJ Walikota Roberia selaku ketua umum. Persikopa adalah milik bersama, dan sudah selayaknya diperjuangkan secara bersama.
“Ini bukanlah soal personal atau hanya sekelompok saja. Tapi sudah seharusnya jadi permasalahan bersama dan perjuangan bersama. Sudah selayaknya kita membuang ego sektoral demi prestasi sepakbola yang membawa nama baik daerah,” ujarnya.
Saat ini adalah momentum untuk menunjukan kepedulian. Dirinya menilai, bilamana permasalahan ini dilakukan secara bergotong royong dengan semangat dan pemikiran yang sama, maka akan sangat mudah mencarikan solusinya.
Namun bila hal ini dijadikan tanggung jawab personal, maka hal itu akan sulit untuk di wujudkan. Kembali dia berharap, dan membuka hati kepada semua masyarakat Pariaman dan Sumatera Barat untuk bersama berjuang demi nama besar dan sejarah dalam dunia sepakbola rang awak.
Tentu sumbangsih pemikiran dan kerelaan untuk memberikan donasi sangat dibutuhkan. Karena menurutnya saat ini tidak lagi berbicara soal kelompok, tapi kita berbicara soal talenta talenta muda yang berbakat dan sedang berjuang mengukir sejarah untuk nama Sumatera Barat dan Minang Kabau.
“Ini adalah waktu yang tepat bagi seluruh pecinta sepak bola Sumatera Barat untuk menunjukkan kepeduliannya, melalui dukungan moril dan materil,” ujarnya.
Situasi yang dihadapi Persikopa saat ini merupakan pertaruhan bagi pecinta olahraga ranah Minang, jika seandainya tim asuhan Alan Martha haris pulang lebih awal karena kendala finansial. (*)