SOLOK, HARIANHALUAN.ID- Ricefield Town FC, klub pendatang baru di Asprov PSSI Sumatera Barat pada tahun 2024, semakin intensif persiapkan diri untuk penampilan perdana di kompetisi resmi PSSI, Liga 4 Indonesia.
Klub asal Kota Solok yang mempercayakan Dian Okta sebagai pelatih kepala, mematangkan komposisi tim di home base mereka Stadion H. Marah Adin, Solok.
“Alhamdulillah, sejauh ini tim sudah berlatih selama tiga pekan. Latihan 4 hari dalam sepekan. Efektifnya 3 hari, Kamis, Jumat dan Sabtu dan Minggu itu selalu sesi gim. Artinya, latihan baru 9 kali kemudian gim 3 kali,” kata Dian Okta, Senin (27/01/2025) sore.
Eks Asisten Sulut United ini menyebutkan, gim yang telah dijalani anak asuhnya, yakni melawan dua klub sesama peserta Liga 4, yaitu GMR FC pada pekan pertama dan Josal FC di pekan ketiga. Sedangkan pada pekan kedua hanya internal game.
“Dengan GMR menang 2-0 dan kalah 1-2 melawan Josal. Kita dapat pelajaran berharga dari Josal, tim bagus. Kalah dari Josal, banyak hal yang dapat kita pelajari,” terangnya.
Terkait program persiapan Ricefield Town FC, Dian Okta menyampaikan persentase nya sudah 90 persen. Namun, masih ada yang perlu dievaluasinya.
“Yang jelas secara materi atau skuad di tim saya ini masih ada penambahan beberapa pemain karena kuota senior masih kurang, 2 atau 3 pemain,” kata pemegang lisensi kepelatihan A AFC ini.
“Sudah tahap komunikasi dengan pemain bersangkutan, mudah-mudahan beberapa hari ini fix. Untuk kuota pemain Kelompok Usia juga ada butuh penambahan,” sambungnya.
Harapan Terhadap Liga 4 SumbarLiga 4 zona Asprov PSSI Sumbar direncanakan kick off pada awal Februari. Sesuai surat pemberitahuan panpel kepada klub-klub anggota dan calon anggota, pendaftaran tim peserta 22 – 27 Januari 2025.
Pada tanggal 29 Februari akan digelar Workshop Workshop Regulasi, Laws of the Game 2024/2025, dan SIAP (Sistem Informasi dan Administrasi PSSI). Sedangkan pertemuan koordinasi pertandingan (Match Coordination Meeting) terjadwal pada 2 Februari.
“Saya berharap Liga 4 putaran Asprov PSSI Sumbar tahun ini berjalan lebih kompetitif, meskipun ada indikasi kurangnya peminat atau ketertarikan beberapa tim yang langganan kompetisi. Mudah-mudahan tidak mengurangi arti dari kompetisi itu sendiri,” jelasnya.
“Andainya minim peserta kompetisi, waktu yang tersedia jelang bulan Ramadhan ini, formatnya bisa diakomodir bagaimana caranya lebih kompetitif lah Liga 4 Sumbar ini,” tambah pelatih yang sudah malang melintang di klub nasional, di antaranya PS Tira, Mitra Kukar, Sulut United.
Ia mengambil contoh Liga 4 Riau, yang diikuti 7 tim mulai kompetisi 1 Februari dengan memakai sistim pertandingan double round robin.
“Apakah itu single round robin kalau waktunya memungkinkan gitu kan, karena di Asprov lain, kayak Riau mulai tanggal 1 apa 2 ya. Itu dengan 7 tim peserta, mereka bisa menggelar dengan format double round robin. Artinya, masing-maaing tim ada 12 pertandingan. Meskipun konsekuensinya jadwal pertandungan bakalan padat. Kami berharap bisa lebih kompetitif,” pungkas Dian Okta. (*)