PADANG, HALUAN – Pelaksanaan BRI Liga 1 di Gor H. Agus Salim (GHAS) Kota Padang tidak hanya menguntungkan bagi toko-toko besar yang menjual merchandise Semen Padang FC. Namun juga turut mendongkrak pendapatan UMKM seperti pedagang kaki lima hingga kedai-kedai kopi di sekitarnya.

Gor H. Agus Salim yang berada di Kelurahan Rimbo Kaluang menjadi salah satu pusat keramaian di Kota Padang setiap harinya. Ratusan UMKM menggantungkan hidupnya dari berjualan disini.
Salah seorang pedagang teh es, Rafi (28) menuturkan penjualannya akan meningkat saat liga 1 berlangsung.
“Ketika ada pertandingan penjualan lebih laris pastinya. Pendapatan bersih sehari itu bisa Rp250-Rp300 ribu,” ucapnya.
Ia menawarkan dua jenis varian teh es yaitu teh hijau dan teh biasa. Masing-masing dibandrol dengan harga Rp3.000 untuk cup kecil dan Rp5.000 untuk cup jumbo.
Hal senada juga diungkap Erwandi, pemilik kedai kopi IWO yang lokasinya tidak jauh dari pintu masuk GHAS. Kedainya seringkali menjadi tempat kumpul puluhan wartawan yang akan meliput pertandingan.
“Para wartawan biasanya akan ngumpul disini dulu sambil menunggu waktu dan mengetik berita,” tuturnya.

Beragam minuman dengan harga terjangkau ditawarkannya. Mulai dari kopi, kopi susu, susu putih, teh manis, teh hijau, teh susu, teh talua, capucino cincau, kopmil, coffeemix hingga susu jahe. Selain itu juga ada makanan lain seperti nasi goreng kampung, nasi ayam, nasi telor dadar, mie goreng, mire rebus, mie padeh, dan beberapa menu lainnya.
“Ada yang pesan teh, kopi, kopi susu, teh talua, atau makanan lain yang tersedia seperti mie rebus, mie goreng,” jelasnya.
Terpisah, Lurah Rimbo Kaluang, Teddy Kurniawan menambahkan dengan adanya iven di GHAS turut berpengaruh pada perekonomian warganya.
“Untuk GHAS dikelola oleh provinsi yakni Dispora Sumbar. Namun karena lokasinya berada di Kelurahan Rimbo Kaluang, sedikit banyaknya tentu ada pengaruhnya bagi pemasukan masyarakat,” ucapnya, Selasa (29/4/2025).
Apalagi ketika ada iven besar seperti Liga 1, konser maupun festival.
“Ya pasti dimanapun ada keramaian, pasti ada perputaran uang juga disitu. Dengan iven-iven besar seperti pertandingan ini, meskipun warga kita yang jualan juga bayar retribusi, tapi dengan daya beli meningkat pemasukan juga akan bertambah,” pungkasnya.
Sebelumnya BRI merilis riset terbaru dari BRI Research Institut bahwa penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang mencapai Rp10,42 triliun secara keseluruhan.
“Pelaksanaan BRI Liga 1 diproyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi dan menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan,” ucap Pemimpin Cabang BRI Padang, Eli Sanjoyo. (h/yes)