Laga final Europa League tahun ini turut membawa kembali kenangan Manchester United di pertandingan final sebelumnya, yakni 2017 dan 2021. Pada tahun 2017 menjadi kenangan indah bagi Manchester United, usai menang atas Ajax. Sementara tahun 2021 mengalami kekalahan adu penalti dari Villareal.
Di sisi lain, Tottenham berusaha mendapatkan trofi yang sudah lama dinantikan, setelah Piala Eropa edisi 1984. Sebelum ini, Spurs juga pernah menembus final Liga Champions tahun 2019. Namun mesti menelan kekalahan 0-2 dari Liverpool. “Anda harus membingkainya melawan apa yang telah dialami klub ini selama 15 atau 20 tahun terakhir, dan apa yang telah dilalui para pendukung,” ucap Postecoglou.
Tidak Tampil Full Team
Pelatih Tottenham, Ange Postecoglou perlu merombak kembali timnya setelah kekalahan dari Aston Villa pekan lalu. Meskipun tampil mengesankan saat melawan Aston Villa, Antonin Kinsky akan digantikan oleh Guglielmo Vicario di bawah mistar gawang. Rodrigo Bentancur, Dominic Solanke, Brennan Johnson, dan Pedro Porro juga akan kembali.
Dikutip dari Sportsmole, kapten Son Heung-min bisa menjadi pemain inti untuk pertama kalinya sejak pulih dari cedera kaki. Dejan Kulusevski, James Maddison, Lucas Bergvall, Timo Werner, dan Radu Dragusin dipastikan absen pada laga final.
Didukung oleh Son, Solanke akan memimpin lini depan. Ia telah mencatatkan lima gol dan empat assist di Liga Europa musim ini. Ia juga mencetak gol dalam semua empat penampilan terakhirnya melawan Manchester United.
Pelatih Manchester United Ruben Amorim membawa kembali beberapa pemain inti. Ia perlu pemain yang mampu membuat Setan Merah bermain lebih tajam. Bintang Manchester United Bruno Fernandes berada di posisi teratas peraih sepatu emas dengan tujuh gol sejauh ini. Rasmus Hojlund juga telah mencetak enam gol dan bisa tampil sebagai pemain inti.