PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Klub sepak bola muda PSC Cimparuh asal Kota Pariaman mencatatkan prestasi gemilang di ajang Liga Sentral Nasional U-14 tahun 2025 yang digelar di Bandung pada 2-6 Juli kemarin.
Meski baru pertama kali mengikuti liga putaran nasional, tim binaan Pemerintah Desa Cimparuh ini sukses menyabet posisi runner-up setelah bersaing dengan sejumlah klub besar dari berbagai daerah di Indonesia.
Capaian ini menjadi bukti bahwa bakat anak-anak Piaman tak bisa dipandang sebelah mata. Ketua Karang Taruna Desa Cimparuh, Rizki yang turut membina tim sejak awal, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian tersebut.
“Anak-anak ini luar biasa. Mereka menunjukkan bahwa klub desa juga bisa bersaing secara nasional,” ujarnya, Rabu (9/7).
Pelatih PSC Cimparuh, Irwando mengakui timnya masih memiliki keterbatasan dari sisi fasilitas dan perlengkapan, namun hal itu tidak menyurutkan semangat juang para pemain.
“Kita ini tim kampung. Tidak punya akademi atau sarana latihan canggih, tapi semangat anak-anak sangat besar. Itu yang jadi kekuatan kami,” ungkapnya.
Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Pariaman, Kardinal Feri turut menyambut gembira prestasi ini. Ia menyatakan komitmen untuk terus mendukung pembinaan sepak bola usia dini di daerah.
“Kami bangga dan siap mendampingi anak-anak muda Pariaman yang menunjukkan minat dan bakatnya di dunia sepak bola,” katanya.
Keberhasilan PSC Cimparuh melaju hingga ke final tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Biaya keberangkatan tim ke Bandung dibantu secara swadaya oleh masyarakat, Pemerintah Daerah, serta perantau asal Pariaman yang tergabung dalam Persatuan Keluarga Cimparuh Pariaman (PKCP) Bandung.
Liga Sentral Nasional U-14 merupakan ajang bergengsi yang diikuti oleh klub-klub sepak bola usia dini dari seluruh Indonesia, termasuk yang berbasis akademi dan pembinaan profesional. Prestasi PSC Cimparuh yang mampu menembus final menjadi catatan penting bagi pengembangan olahraga desa.
Pemerintah Kota Pariaman melalui berbagai dinas terkait pun diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap pembinaan olahraga akar rumput. Kisah PSC Cimparuh membuktikan bahwa dengan kerja keras, kolaborasi, dan semangat gotong royong, prestasi tingkat nasional bukanlah hal mustahil bagi klub desa. (*)