Di balik keputusan besar yang tidak populis, Vanenburg sedang merajut masa depan sepak bola Indonesia. Ia tak ingin sekadar memenangi laga, melainkan membangun fondasi kuat yang bisa berdiri kokoh untuk kompetisi global di masa depan.
“Kami harus berusaha tampil dan menghormati setiap lawan. Yang bisa kami lakukan adalah berusaha mengalahkan semua lawan, karena mereka juga akan berusaha melakukan hal serupa,” ucapnya menutup.
Dalam turnamen yang penuh gairah ini, absennya Struick dan Marselino justru membuka peluang lahirnya bintang baru. Siapa pun yang turun di lapangan, mereka tak hanya membawa lambang Garuda di dada, tapi juga harapan seluruh bangsa. (*)