PADANG, HARIANHALUAN.ID – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pasaman, Tommy Irawan Sandra meniliai dirinya dicurangi dalam proses pemilihan Ketua KONI Sumatera Barat (Sumbar) periode 2025-2029. Dalam Musyawarah Olahraga Provinsi Luarbiasa (Musoprovlub) KONI Sumbar menetapkan Hamdanus sebagai ketua baru.
Dalam pemilihan Ketua KONI Sumbar, Tommy Irawan mengumpulkan 31 suara dukungan dari 84 suara, sementara kompetitornya Hamdanus unggul jauh dengan 51 suara dan dua suara lain dinyatakan tidak sah.
Tommy Irawan Sandra menilai proses pemilihan ketua yang digelar melalui musorprovlub cacat prosedur setelah dukungan dari KONI Padang Pariaman untuknya dicabut karena tidak sah.
“Awalnya ketua PLT Padang Pariaman memberikan dukungan kepada saya melalui sekretarisnya dengan bukti mandat. Namun TPP mencabut dukungan tersebut dan mengalihkannya kepada Hamdanus. Tentu ini sudah sangat melanggar ADRT organisasi,” ujarnya, Senin malam (29/9/2025).
Bahkan, Tommy Irawan mengaku bahwa pencabutan dukungan dari KONI Padang Pariaman tersebut menjadi faktor kekalahannya dalam pemilihan Ketua KONI Sumbar periode 2025-2029. “Surat pencabutannya dukungan baru masuk pagi hari sedangkan pendaftaran ditutup sehari sebelumnya. Ini tidak fair, semua voter di ruangan menyaksikan hal ini,” ujarnya.
Tommy juga menyoroti sikap panita yang menolak memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi dukungan dari Padang Pariaman dari pihak yang bersangkutan.
“Saat suasana memanas, saya sempat minta ke caretaker untuk menghadirkan sekretaris supaya bisa berbicara langsung dengan ketua Plt. Tapi permohonan itu tidak dikabulkan,” ujarnya.
Tommy mengaku dalam pemilihan Ketua KONI Sumbar 2025-2029 adanya intervensi politik dari Gubernur Sumbar. Sebelum musorprovlub berlangsung, Tommy Irawan mengaku dirinya dan Hamdanus diundang oleh Gubernur. Dalam pertemuan itu dirinya digiring oleh Gubernur untuk mundur dalam pemilihan ketua dan memberikan jalan kepada Hamdanus.
“Hari Jumat tepatnya setelah Maghrib kami dipanggil oleh Gubernur, saya digiring untuk mundur sebagai calon. Bahkan dalam pidatonya sangat jelas supaya saya mundur dan terang-terangan mengarahkan agar Hamdanus yang jadi ketua,” ujarnya.
Lebih lanjut Tommy katakan, dirinya akan mempertimbangkan menempuh jalur hukum demi mendapat keadilan. Walaupun dirinya dengan besar hati menerima hasil voting musorprovlub.
“Secara jumlah voting saya akui kalah, tapi tidak dengan administrasi. Kami akan membuktikan apa yang terjadi,” tuturnya. (*)