PADANG, HARIANHALUAN.ID – Nama Tommy Irawan Sandra kembali mencuat dalam kontestasi pemilihan Ketua KONI Provinsi Sumatera Barat. Meski hasil akhir menetapkan Hamdanus sebagai pemenang dengan 51 suara, sementara Tommy hanya meraih 31 suara, perjalanan Tommy dalam dunia olahraga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sosoknya dikenal sebagai pecinta olahraga sejati. Di bawah kepemimpinannya, Kabupaten Pasaman berhasil menorehkan sejarah dengan mengirimkan atlet ke ajang nasional dan internasional. Pada PON Papua, Pasaman berhasil meloloskan lima atlet, sementara pada PON Aceh–Sumut jumlah itu melonjak signifikan menjadi 16 atlet.
Lebih dari itu, kontribusi Tommy juga terasa hingga ke level internasional. Salah seorang atlet binaannya bahkan berhasil meraih gelar juara dunia Taekwondo di Thailand. Prestasi ini menjadi bukti nyata kepedulian dan kerja kerasnya dalam membina olahraga di Pasaman.
Di tingkat lokal, Tommy Irawan Sandra juga menggagas lahirnya PORKAB (Pekan Olahraga Kabupaten) Pasaman. Agenda ini menjadi wadah penting dalam menjaring bibit-bibit atlet potensial yang nantinya bisa mewakili daerah di level yang lebih tinggi.
Namun, langkah Tommy dalam pemilihan Ketua KONI Sumbar tidak mudah. Ia pernah dipanggil langsung oleh Gubernur Sumatera Barat untuk diajak bergabung dengan kubu Hamdanus, bahkan ditawarkan posisi strategis sebagai sekretaris atau ketua harian. Namun, Tommy memilih tetap berdiri di jalur perjuangannya sendiri.
Keputusannya itu dianggap sebagian kalangan sebagai sikap tegas dan konsisten. Namun di sisi lain, justru membuatnya dipandang sebagai ancaman oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik dalam kontestasi ini.
Tak pelak, berbagai upaya untuk melemahkan posisi Tommy muncul. Beragam manuver dilakukan demi memastikan langkahnya tidak menghalangi kepentingan politik tertentu. Meski demikian, Tommy tetap berdiri tegak dengan komitmen untuk memperjuangkan olahraga Sumbar.