PADANG, HARIANHALUAN.ID — Dari cabor tinju, sebagai salah satu cabor unggulan, hanya dua atlet yang difasilitasi oleh Pemprov Sumbar. Sementara selebihnya berangkat secara mandiri. Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sumbar, Efendi mengatakan, tahun ini ada sebanyak sembilan atlet tinju yang dikirim untuk berlaga di Popnas XVII.
“Kondisi ini sangat kami sayangkan. Mereka (atlet) itu akan bertanding membawa nama Sumbar. Tapi dari sembilan atlet yang lolos, hanya dua yang dibiayai. Yang lain harus menanggung biaya sendiri,” ujar Efendi kepada Haluan, Minggu (1910).
Efendi menjelaskan, seluruh atlet tersebut sudah melewati proses seleksi ketat di ajang Pra-Popnas, yang kala itu bahkan menjadikan Sumbar sebagai tuan rumah. Dari sepuluh kelas yang dipertandingkan, sembilan atlet Sumbar berhasil lolos dan bahkan berhasil meraih enam medali emas dan tiga perak.
“Artinya, proses seleksi sudah berjalan dengan baik dan hasilnya luar biasa. Tapi sayangnya perhatian pemerintah justru tak sebanding dengan prestasi yang sudah ditunjukkan anak-anak ini,” katanya.
Ia mempertanyakan dasar kebijakan yang membuat sebagian besar atlet harus berangkat secara mandiri. “Pertanyaannya, apakah ini karena kemampuan anggaran daerah yang memang terbatas, atau memang Dispora tidak menganggarkan? Kalau tidak dianggarkan, tentu aneh, karena ini agenda nasional, bukan sekadar turnamen lokal,” ucapnya.
Meski menghadapi keterbatasan, Effendi memastikan Pertina Sumbar tetap akan memberangkatkan seluruh atletnya ke Popnas 2025. Pihaknya tengah mempersiapkan langkah teknis dan koordinasi internal guna memastikan tidak ada atlet yang tertinggal. “Bagaimanapun caranya mereka harus berangkat. Mereka sudah berjuang sejak tahap seleksi, tidak mungkin kami biarkan hanya karena persoalan biaya,” ucapnya.