PADANG, HALUAN—Kalangan DPRD Sumbar melempar kritik tajam terhadap Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatra Barat (Sumbar) yang gagal mencapai target pada PON XX di Papua beberapa waktu lalu. Menyambut kritik itu, KONI Sumbar memaklumi, meminta maaf, dan berjanji untuk berbenah.
Anggota Komisi V DPRD Sumbar, Nofrizon, termasuk yang sangat menyayangkan kegagalan KONI Sumbar mendampingi para atlet asal Sumbar untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, ia meminta kinerja pengurus KONI Sumbar dievaluasi agar pembinaan terhadap olahraga di daerah berjalan lebih baik.
“Tentunya stuktur kepengurusan di KONI harus diisi dengan orang-orang yang memiliki program jelas dalam memajukan olahraga. Dan yang tak kalah pentingnya, pengurus KONI mesti kuat juga secara ekonomi, sehingga saat dana yang dianggarkan APBD belum cair, itu bisa diakali terlebih dulu, atau dicari alternatif lain,” ujar Nofrizon.
Selain mengkritik kegagalan KONI Sumbar, anggota dewan asal daerah pemilihan (dapil) Agam-Bukittinggi itu juga menyoroti struktur kepengurusan KONI Sumbar saat ini yang menurutnya lebih buncit ketimbang kepengurusan periode sebelumnya. “Kepengurusannya bengkak sekali. Lebih kurang 150 orang,” ucapnya lagi.
Lebih lanjut, Nofrizon menegaskan bahwa KONI Sumbar adalah organisasi yang menjadi mitra langsung dari Komisi V DPRD Sumbar. Namun ia menilai, sejauh ini KONI Sumbar tidak menjalin komunikasi yang intensif dengan komisi tersebut. Terutama sekali terkait program kerja yang akan dijalankan.
“Tidak ada komunikasi yang intens dengan Komisi V. Contohnya saat keberangkatan ke Papua kemarin, kami di Komisi V tidak dikasih tahu. Siapa saja yang berangkat. Apa saja Cabor yang berangkat, kami tidak tahu,” katanya menutup.
Selain Nofrizon, Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi PPP-NasDem, Bakri Bakar juga mengatakan, bahwa PON XX Papua yang diikuti oleh Sumbar jelas meninggalkan kesan bahwa sangat banyak yang masih perlu diperhatikan terhadap dunia olahraga di Sumbar. Mulai dari masalah keuangan, administrasi, manajemen, dan lain sebagainya.
“Kami mendapat informasi, banyak sekali keluhan yang muncul. Agar peristiwa ini tidak terulang lagi, kami meminta gubernur mengevaluasi. Kami Khawatir, ada yang tidak kompeten dalam kepengurusan KONI, tapi tetap dipaksa mengurus KONI, sehingga mereka jadinya yang harus diurus,” kata Bakri Bakar.
Memaklumi dan Berbenah
Menanggapi kritikan yang disampaikan kalangan DPRD tersebut, Ketua KONI Sumbar, Agus Suardi menyatakan permintaan maaf kepada publik karena belum dapat memenuhi target pada PON XX Papua 2021. Ia pun memastikan, bahwa ke depan banyak hal yang mesti dievaluasi untuk perbaikan olahraga di Sumbar.
“Banyak hal yang mempengaruhi gagalnya target ini tercapau, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan pembenaran. Selain, mengevaluasi, kami akan segera melakukan pembinaan dan melakukan terobosan dalam pembinaan prestasi, sehingga pada multi iven berikutnya prestasi Sumbar semakin baik,” ucap Agus.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Humas KONI Sumbar, Rakhmatul Akbar. Ia menyatakan bahwa KONI Sumbar sangat memaklumi dan memahami segala bentuk kekecewaan atas capaian Sumbar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
“Kami memahami munculnya kekecewaan itu. Masukan dan kritikan yang disampaikan itu tentu akan menjadi bahan evaluasi dan berbenah untuk perbaikan ke depan,” katanya singkat. (h/len)