HARIANHALUAN.ID — Persiapan atlet unggulan bulutangkis Sumbar yang akan diturunkan dalam kejuaraan Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2023 mendatang, terancam tidak maksimal lantaran minimnya dukungan bantuan finansial dari pemerintah daerah maupun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbar.
Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumbar, Alfiadi mengatakan, untuk mengakali keterbatasan anggaran pembinaan tersebut, para Pengurus Cabang (Pengcab) PBSI kabupaten kota bahkan harus pontang panting mencari sokongan dana.
“Karena belum ada bantuan pembiayaan dari pemda, provinsi atau KONI Sumbar. Pengurus saat ini sedang mencoba mengajukan proposal permintaan dana kepada sejumlah pihak,” ujarnya kepada Haluan, Kamis (17/7/2023).
Alfiadi menyebut, menjelang Pra PON 2023 mendatang, sebanyak 14 atlet bulutangkis utama serta enam atlet cadangan telah mengikuti pemusatan kegiatan latihan atau Training Camp (TC). Namun sayangnya, waktu training camp para atlet bulutangkis yang akan turun mewakili Sumbat ini, harus dipersingkat lantaran tidak adanya support bantuan dana dari pihak manapun.
“Karena belum ada bantuan pembiayaan dari pemda, provinsi atau KONI Sumbar, sejak tahapan seleksi sampai penetapan tim, pengurus akhirnya berupaya untuk TC jangka pendek saja,” ucapnya.
Ia berharap, minimnya dukungan bagi dunia pembinaan prestasi atlet ini hendaknya menjadi perhatian bagi Pemerintah Daerah Sumbar. Apalagi, para atlet yang akan diturunkan memperjuangkan marwah dan prestasi Sumatra Barat.
“Kita berharap ada dukungan dan perhatian yang semestinya dari pemerintah daerah. Meski begitu, kita tetap optimis bahwa para atlet yang akan diturunkan nanti, bisa membanggakan dan mengharumkan nama Sumatra Barat,” tutur Alfiadi. (*)