Tim Indonesia, dikatakan Ferry, tidak mematok target peringkat di SEA Games Vietnam. Sebab, partisipasi di SEA Games kali ini merupakan solidaritas kepada Vietnam sebagai negara di kawasan ASEAN yang sudah lama tidak menyelenggarakan multievent ini sejak 2003. Namun, Ferry mengatakan bukan berarti atlet-atlet Indonesia tidak berjuang.
Hal ini terbukti dengan penampilan Tim Indonesia pada hari terakhir pertandingan SEA Games, di antaranya kejutan medali emas Muhammad Zul Ilmi yang tidak diunggulkan.
Begitu juga sejarah manis yang diciptakan Timnas Basket Indonesia yang merobohkan dominasi Filipina usai menang 85-81 di laga pamungkas. Ini adalah persembahan emas pertama Tim Basket Indonesia sejak SEA Games 1977. Ini sejarah besar bagi kita, tak hanya di basket, tetapi juga bagi bangsa kita Indonesia,” kata Ferry Kono.
Di sisi lain, pemerintah melalui Tim Review Kementerian Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga menyeleksi secara ketat atlet yang diberangkatkan ke Vietnam dengan pertimbangan prestasi yang merujuk kepada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Pola pembinaan baru ini dibuat agar Merah Putih dapat berorientasi pada acuan prestasi yang lebih tinggi, yakni Asian Games dan Olimpiade.
Sebagai informasi, Tim Indonesia yang dipimpin Ferry Kono berjumlah 713 yang terdiri dari 499 atlet dan 214 official. Mereka berpartisipasi di 32 dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan di Vietnam.
Berdasarkan data dari Panitia Penyelenggara SEA Games Vietnam (VIESGOC), jumlah kontingen yang dikirimkan Indonesia berada di peringkat lima dari semua negara ASEAN yang berpartisipasi di SEA Games kali ini.