PADANG, HARIANHALUAN.COM – Belasan atlet paralimpic Sumbar dari berbagai cabang olahraga (cabor) mengadu kepada Epyardi Asda. Mereka mengadu karena merasa tidak diperhatikan oleh Pemprov Sumbar.
Dayat, salah satu atlet paralimpic Sumbar, mengatakan bahwa mereka tidak difasilitasi Pemprov Sumbar selama latihan untuk mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) 2024 di Solo pada 6-13 Oktober.
“Kami dengan segala keterbatasan fisik ingin berkarya untuk membanggakan keluarga dan mengharumkan nama Sumbar dengan mengikuti Papernas,” ujar Dayat, atlet yang tunanetra itu di posko pemenangan Epyardi di Padang, Rabu (21/8/2024).
Keluhan yang sama disampaikan oleh Niko Darianto, salah satu atlet paralimpic Sumbar. Ia mengatakan bahwa kurangnya fasilitas untuk latihan membuat mereka tidak maksimal latihan.
“Kami sering berkomunikasi dengan atlet paralimpic di provinsi lain. Faktor utama mereka meraih prestasi memang kecukupan dan kelayakan fasilitas untuk latihan. Mereka difasilitasi oleh bupati atau wali kota di tingkat kabupaten dan kota, dan difasilitasi gubernur di tingkat provinsi. Bupati, wali kota, dan gubernur mereka peduli terhadap atlet sehingga mereka sukses,” tutur atlet yang tunanetra tersebut.
Niko yakin atlet paralimpic Sumbar dapat masuk sepuluh besar pada Pekan Paralimpiade Nasional selanjutnya jika diperhatikan oleh Pemprov Sumbar.
Jika Epyardi jadi gubernur, Niko berharap Epyardi memberikan jaminan hidup untuk atlet paralimpic yang berprestasi dan memberikan bonus jika mendapatkan medali.
Ari Saputra, asisten pelatih paralimpic Sumbar cabang olahraga (cabor) tolak peluru, mengatakan bahwa kurang fasilitas untuk latihan dari pemprov. Pihaknya membeli peralatan untuk latihan dengan beriuran.
“Pemerintah menuntut kami untuk meraih medali, tetapi tidak memperhatikan proses kami latihan untuk mengikuti kompetisi,” tuturnya.
Ari mengatakan bahwa atlet paralimpic Sumbar sudah latihan sejak 2022 sebagai persiapan untuk mengikuti Papernas. Mereka latihan dengan inisiatif sendiri untuk membanggakan Sumbar.
Ari berharap kepada Epyardi untuk memperhatikan atlet paralimpic jika menjadi Gubernur Sumbar.
Epyardi mengatakan bahwa ia sebagai kepala daerah mendukung kegiatan olahraga, apalagi hal itu diatur oleh undang-undang. Ia menuturkan bahwa pemda wajib memberdayakan kegiatan olahraga di tengah masyarkat.
“Pemda wajib menganggarkan dana untuk kegiatan olahraga dan atlet. Sangat disayangkan jika ada pemda yang tidak menganggarkan dana untuk itu,” ujarnya.
Khusus untuk atlet paralimpic, Epyardi akan membentuk tim khusus untuk untuk menbuat program jaminan hidup untuk atlet paralimpic yang meraih prestasi jika ia jadi gubernur.
“Atlet paralimpic sudah berjuang untuk mengharumkan Sumbar. Maka, selayaknya pemda mengapresiasi atlet paralimpic,” ucapnya.
Dalam pertemuan itu atlet paralimpic diberi uang santunan oleh Epyardi untuk penyemangat latihan. Menjelang berangkat ke Solok pada Oktober nanti Epyardi akan membantu mereka untuk berangkat.(*)