“Berlipat ganda yang saya maksudkan ini hanya ingin sekadar merasakan sensasi dan pengalaman pertamanya saja, karena ini pertama. Namun, ini jauh di luar naral. Apa yang ada dalam kepala saya tentang semangat ‘berlipat ganda’ yang dimaksud jauh melebihi semuanya, yang sama sekali tak pernah saya kira,” kata atlet asal Sawahlunto itu.
Medali pertama di iven perdananya itu, semakin membuka lebar pintu gerbang bagi Anggel untuk bisa berkiprah lebih jauh di olahraga berkuda memanah ini. Kabarnya, pada kemenangannya di Exhibition PON XXI Aceh-Sumut beberapa waktu lalu, Anggel akan dihadapkan langsung dengan kompetisi serupa di waktu mendatang.
Tentunya, selepas ini dirinya akan semakin menyiapkan dirinya menjadi lebih baik dan matang. Setidaknya di kemenangan pertamanya ini, Anggel memiliki pelecut semangat untuk bisa menyiapkan kompetisi berkuda memanah ini secara optimal.
Bahkan kabarnya pula, kompetisi mendatang, Anggel akan melawat pula ke ajang internasional. Meski menang sebagai terbaik kedua, tapi bagi Anggel ini adalah kemenangan terbaiknya. Hal yang tak diduga itu dirasa berkat doa orang tua dan keluarganya.
Orang yang berada di lingkungannya paham betul, bagaimana ia dengan begitu gigihnya menyiapkan ini meski dengan waktu yang sangat terbatas.
“Saya tahu ini mustahil. Tapi proses saya yang dengan biaya mandiri dan dari donatur, saya membulatkan tekad untuk bisa berkuda memanah dengan baik. Pikiran saya ini hanya sebagai ibadah, karena ini olahraga yang disunahkan Islam. Jadi awalnya ini demi ibadah saja walau ujungnya ingin mendapat ruang terbaik di berkuda memanah,” katanya.
“Tapi takdir lain, saya mendapatkan yang tak terduga. Allah memberikan saya yang terbaik dalam hidup saya. Allah mendengar doa dan dukungan orang tua dan keluarga saya. Sungguh, saya tidak bisa berkata-kata dengan nikmat yang saya dapatkan hari ini,” tuturnya.